Ragam
Waspada Beberapa Wilayah di Indonesia akan Terdampak Siklon Tropis
Yogyakarta, Wongkito.co - Dampak siklon Tropis Anggrek di sekitar Samudra Hindia barat daya Bengkulu, dan bibit Siklon 99S di utara Australia pada 16 Januari 2024, berakibat hujan lebat, kilat, dan angin kencang di beberapa bagian Indonesia.
Hal itu diutarakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Di beberapa bagian wilayah Indonesia akan terdampak, untuk itu perlu kesiapsiagaan pemerintah daerah menghadapi fenomena alam tersebut.
Dr. Emilya Nurjani, seorang pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyatakan bahwa siklon tropis merupakan fenomena global yang tak terhindarkan. Dalam konteks ini, dia menekankan pentingnya upaya mitigasi terhadap bencana banjir dan longsor.
Nurjani mengingatkan bahwa tingginya curah hujan selama musim penghujan dipengaruhi oleh monsun Asia dan pergerakan zona konvergensi intertropis.
“Silkon tropis merupakan sistem global yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya mitigasi akibat atau dampak yang ditimbulkan,” ujar Nurjani dilansir ugm.ac.id. Minggu, 28 Januari 2024.
Baca juga
- Hoaks: Video Konser Rhoma Irama dan Iwan Fals Mendukung Pasangan AMIN, ini Faktanya
- Prakiraan Cuaca Sumsel Hari ini, Minim Potensi Hujan Petir
- Simak Ini Perbedaan Misinformasi, Disinformasi, dan Malinformasi
Mitigasi menjadi kunci dalam menghadapi risiko bencana ini. Langkah-langkah seperti membersihkan drainase dan meningkatkan kewaspadaan di masyarakat sangat penting untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi. Wilayah potensial pembentukan siklon melibatkan area di antara 30 derajat lintang utara hingga 30 derajat lintang selatan.
Siklon tropis merupakan fenomena alam yang terbentuk sebagai hasil dari pusat tekanan rendah di atmosfer. Terbentuknya siklon ini, terdapat syarat kritis yang melibatkan dua unsur utama, gaya Coriolis dan uap air hangat laut.
Gaya Coriolis disebabkan oleh rotasi Bumi, menyebabkan udara yang bergerak dari wilayah rendah tekanan ke wilayah tinggi tekanan membentuk pola putaran, menciptakan inti siklon.
Di sisi lain, uap air hangat laut berperan penting dalam menyediakan energi yang diperlukan untuk mempertahankan dan mengintensifkan siklon.
Pemahaman mendalam terhadap dinamika ini menjadi elemen kunci dalam merancang strategi mitigasi yang efektif. Seiring perubahan iklim dan intensifikasi siklon tropis, upaya untuk memahami secara holistik faktor-faktor yang memicu dan memperkuat siklon menjadi semakin penting.
Langkah-langkah mitigasi harus mencakup pemantauan intensif terhadap suhu permukaan laut, analisis pola pergerakan angin, dan pemodelan prediktif yang akurat. Dengan merancang strategi mitigasi yang didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap dinamika siklon tropis, pemerintah dan lembaga terkait dapat meningkatkan efektivitas respons mereka terhadap ancaman bencana ini.
Upaya untuk membatasi kerusakan akibat siklon, termasuk melalui perbaikan infrastruktur, peningkatan peringatan dini, dan edukasi masyarakat, akan menjadi landasan untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana alam yang tak terelakkan ini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 28 Jan 2024