KabarKito
Wisata Alam ke Sekolah Gajah Lahat, Pengalaman Unik Berinteraksi dengan Hewan Darat Terbesar
LAHAT, WongKito.co - Kabupaten Lahat memiliki destinasi wisata alam bernama sekolah gajah, wisatawan dapat melihat secara langsung belalai yang menjuntai dari seekor Gajah Sumatera , Linda namanya yang bisa ditemui, Sabtu (18/10/2025).
Berada di Desa Perangai, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Terletak di kaki Bukit Serelo, atau yang lebih dikenal sebagai Bukit Jempol dengan jarak tempuh satu jam dari Kota Lahat, tidak mengurangi semangat para pengunjung untuk bertemu para Gajah Sumatera atau Elephas maximus sumatranus, di sekolah gajah Taman Wisata Serelo.
Sebenarnya, ada delapan ekor gajah yang berada di Taman Wisata Alam, Serelo tersebut. Tetapi seorang pawang mengungkapkan gajah-gajah secara bergantian ditampilkan untuk menjaga satwa liar tersebut tetap nyaman.
Sekolah gajah ini memberikan kesan yang menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk berinteraksi secara langsung, dengan tarif sebesar Rp5.000 per orang.
Baca Juga:
- Sulit Mendapatkan Tiket KA Ekonomi, tapi Kursi Kereta Banyak Kosong?
- Hoaks: Link Pendaftaran Bantuan Insentif Guru Non ASN 2025, Cek Faktanya
- Mau Nonton, Begini Sinopsis Film Air Mata di Ujung Sajadah 2
Salah satu pengunjung asal Kayu Agung, Jupio Dwi Prananda merasa senang dapat melihat gajah secara langsung. Tapi masih takut untuk berfoto secara dekat.
"Walaupun gajahnya diikat dengan rantai. Masih ada rasa takut untuk berfoto. Tapi perasaan saya senang. Karena ini menjadi pertama kali melihat lagi secara langsung," ungkap Jupio.
Di tempat yang sama, Miftahur Rizki berasal Belitang, tidak membayangkan begitu besar seekor gajah. Karena baru pertama kali dapat melihat gajah.
"Belum pernah sama sekali lihat gajah, baru kali ini melihat secara langsung ternyata sangat besar, tidak sesuai dengan yang dibayangkan," ujarnya.
Ancaman Perusahaan Tambang
Sementara, Reza Yuliana, Manager Program Yayasan Anak Padi, yang tinggal di Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, mengungkapkan rasa khawatir akan kelestarian lingkungan hidup pada gajah.
"Ada khawatiran dalam diri, karna tempat gajah ini berada dekat dengan tambang. Dimana air sungai udah tercemar. Sehingga dapat berdampak pada ekosistem serta terancam terhadap Kesehatan gajah di sini," tuturnya.
Baca Juga:
- Cek 6 Drakor Bae Suzy yang Wajib Kamu Tonton
- #MENARIDIMALL: Peserta Palembang Terbanyak, Pengunjung Padati PTC Mal
- Perkuat Konservasi Gajah Sumatera di Lanskap Sugihan-Simpang Heran OKI
Ia menambahkan, kawasan Merapi merupakan area pertambangan dan terdapat dua PLTU berbahan bakar batu bara yang beroperasi.
"Di Desa Muara Maung saja terdapat, 10 Izin Usaha Pertambangan (IUP), belum desa-desa lain, sehingga kekhawatiran terhadap ancaman kehidupan gajah sangat berkaitan dengan kondisi alam," kata dia.
Ia membandingkan gajah yang hidup di daerah lain, seperti Bengkulu yang jauh dari tambang batu bara dan PLTU tampak lebih sehat dan terjamin kelangsungan hidup mereka.
Sehingga penting sekali bagi pihak yang berwenang untuk juga lebih berpihak pada kepentingan satwa dan lingkungan. "Tidak hanya menjadikan kepentingan perusahaan tambang di atas segala-galanya," kata dia.(Marshanda)