Yuk, Intip Nyamannya Perpustakaan SMAN Sumsel yang Terakreditasi A

Yuk, Intip Nyamannya Perpustakaan SMAN Sumsel yang Terakreditasi A (Foto WongKito.co/Yulia Savitri)

PALEMBANG, WongKito.co - Dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan Nasional 2024, SMA Negeri Sumatera Selatan (SMAN Sumsel) menggelar acara bedah buku dan workshop menulis cerita pendek bersama Forum Lingkar Pena (FLP) Palembang, Jumat (13/09/2024).

Para siswa yang menjadi peserta terpantau aktif bertanya dan tertarik untuk menulis. Banyak diantaranya mereka mengaku banyak membaca buku, baik buku fiksi maupun nonfiksi yang ada di perpustakaan sekolah.

Dikonfirmasi terkait hal ini, pustakawan SMAN Sumsel Dewi Krisnawati membenarkan. Menurutnya,  budaya berkunjung ke perpustakaan SMAN Sumsel memang luar biasa. Tidak heran karena mereka tinggal di asrama sekolah dengan tuntutan belajar yang tinggi. Sehingga kesadaran untuk ke pusat baca juga tinggi.

“Luar biasa, bahkan dalam sehari bisa lebih 100 persen mereka datang. Dari total 342 siswa, tercatat ada 400 kunjungan perhari. Artinya bisa lebih dari satu sampai dua kali kunjungan perharinya,” jelas Dewi dibincangi wongkito.co di SMAN Sumsel.

Baca Juga:

Selain karena tuntutan belajar, Dewi memastikan, tingkat kunjungan siswa sangat tinggi karena suasana perpustakaan SMAN Sumsel memang dibuat senyaman mungkin. Tersedia fasilitas bermain, sofa dan area baca lesehan, televisi, tab, serta komputer yang terakses internet, juga diputarkan musik kekinian.

Dengan begitu, selain untuk belajar dan melakukan penelitian, para siswa yang mengunjungi perpustakaan juga bisa berekreasi dan bersantai. Tidak ada aturan khusus, kecuali pakai ID Card untuk meminjam buku. Dengan semua fasilitas yang tersedia, program yang beragam, dan konsistensi menjalankan kegiatan sesuai prosedur, perpustakaan SMAN Sumsel kini telah terakreditasi A.

“Perpustakaan menjadi tempat favorit anak-anak, sudah dinobatkan sebagai lokasi favorit para alumni,” sebut Dewi.

Dewi dan tim bahkan melibatkan siswa yang tertarik untuk membantu pelayanan informasi koleksi buku. Para siswa direkrut sebagai asisten pustakawan. “Jabatan mereka bersifat volunteer,” katanya.

Baca Juga:

Dengan menjadi asisten pustakawan, tambahnya, siswa akan memiliki keuntungan lebih dari siswa lainnya. Mereka boleh meminjam buku sampai 5 buku sedangkan siswa lain hanya 2 buku, dengan jangka waktu 10 hari dan siswa lain 7 hari. Mereka punya ruang kerja sendiri di dalam perpustakaan dan mempunyai hak akses yang lebih luas dari siswa lainnya.

Ilmi Putri, siswa Kelas 12 SMA Sumatera Selatan, mengatakan, tempat favoritnya di perpustakaan sekolah adalah di area komputer. Dia bisa mendapatkan banyak informasi melalui internet di sana dan memutar lagu kesukaannya.

“Saya suka buku fiksi dan penulis kesukaan saya Tere Liye. Mau sih belajar menulis seperti Tere Liye tapi selama sekolah berasrama ini belum bisa bagi waktunya,” tutur Ilmi. (yulia savitri)


Related Stories