Simak ini 6 Pantangan Investasi, Menurut Warren Buffett

Warren Buffett. (Mark Wilson / Getty Images)

JAKARTA – Dikenal sebagai penasehat investasi yang cerdas, Warren Buffett juga mendapat julukan Oracle of Omaha. Ia merupakan pendukung setia strategi investasi nilai, yang menekankan pada investasi di perusahaan yang memiliki fundamental dan nilai intrinsik yang solid.

Kekinian, di tengah kondisi perekonomian yang semakin sulit, penting untuk mengelola uang Anda dengan bijak. Selain itu, berinvestasi juga merupakan langkah yang baik.

Ia menjelaskan beberapa hal yang harus dihindari saat melakukan investasi. yuk, sima kapa saja!

Pantangan Investasi Menurut Warren Buffet

Dilansir dari GoBankingRates, berikut pantangan investasi menurut Buffet:

1. Mengejar Saham Panas Tanpa Riset

Salah satu prinsip utama Warren Buffett adalah berinvestasi hanya dalam hal-hal yang kita ketahui dan pahami. Menurut Buffett, membeli saham yang sedang populer atau tren tanpa memahami model bisnis atau kesehatan keuangannya setara dengan berjudi.

Baca Juga:

Buffett memperingatkan agar tidak mengikuti tren saham yang sedang populer, karena sering kali hal ini menyebabkan pembelian pada harga yang tinggi dan penjualan pada harga yang rendah. Ia menganjurkan agar melakukan penelitian yang mendalam dan memahami potensi jangka panjang dari setiap investasi sebelum membuat keputusan investasi.

2. Mengabaikan Fundamental Bisnis

Warren Buffett mendasarkan strategi investasinya pada penilaian mendalam terhadap kekuatan dasar perusahaan. Ini mencakup analisis pendapatan, utang, keunggulan kompetitif, dan kualitas manajemen.

Buffett yakin bahwa mengabaikan aspek-aspek fundamental ini dan hanya memperhatikan pergerakan harga saham dapat berakibat buruk. Menurutnya, investasi yang sukses adalah investasi yang bisnisnya kuat, menguntungkan, dan posisi pasar yang kuat.

3. Diversifikasi Berlebihan

Walau diversifikasi sering digunakan sebagai strategi untuk mengelola risiko, Buffett memperingatkan agar tidak melakukannya secara berlebihan. Memiliki terlalu banyak saham dapat mengurangi efek dari investasi terbaik dan menyulitkan untuk memantau kinerja setiap perusahaan.

Buffett lebih memilih portofolio yang terdiri dari saham-saham berkualitas tinggi dan terkonsentrasi yang benar-benar dipahaminya dan diyakininya untuk jangka panjang. Pendekatan ini memungkinkan pengambilan keputusan investasi yang lebih fokus dan terinformasi.

4. Perdagangan Jangka Pendek

Warren Buffett adalah pendukung investasi jangka panjang. ia sering menyatakan bahwa periode holding favoritnya adalah ‘selamanya.’ Pendekatan ini sangat berbeda dengan perdagangan jangka pendek, yang menurutnya bersifat spekulatif.

Fluktuasi pasar dalam jangka pendek sulit diprediksi dan dapat memicu keputusan impulsif yang dipengaruhi oleh emosi daripada analisis rasional. Buffett menyarankan investor untuk fokus pada investasi jangka panjang dan memilih perusahaan yang akan tetap menarik bagi mereka bahkan jika pasar saham tidak beroperasi selama satu dekade.

5. Berinvestasi Berdasarkan Tips dan Hype

Buffett memperingatkan agar tidak membuat keputusan investasi berdasarkan tips, rumor, atau sensasi. Pendekatan semacam itu sering kali bersifat spekulatif dan tidak didukung oleh penelitian yang mendalam atau pemahaman tentang bisnis.

Baca Juga:

Ia menekankan pentingnya berpikir secara mandiri dan tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain, meskipun pendapat tersebut tampak meyakinkan. Menurut Buffett, melakukan riset sendiri dan membuat keputusan yang tepat adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam berinvestasi.

6. Jangan Simpan Uang dalam Bitcoin untuk Waktu yang Lama

Bitcoin adalah jenis mata uang kripto. Menurut Buffett, bitcoin tidak dapat dianggap sebagai mata uang sejati. Selain itu, bitcoin juga tidak berfungsi sebagai alat tukar yang stabil, sehingga ia dianggap sangat spekulatif.

Strategi investasi Buffett telah teruji oleh waktu, menawarkan pelajaran berharga tentang apa yang tidak boleh dilakukan. Ingatlah, berinvestasi bukan tentang mengakali pasar, ini tentang membuat keputusan yang tepat dan rasional berdasarkan penelitian yang solid dan prinsip-prinsip bisnis yang baik.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 19 Aug 2024 


Related Stories