KabarKito
Sumsel Memasuki Peralihan Cuaca dari Hujan ke Kemarau, Simak Yuk Penjelasan BMKG
PALEMBANG, Wongkito.co - Wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memasuki peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau, dengan intensitas hujan yang mulai rendah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laporan rutinnya yang diakses melalui website resmi menjelaskan kondisi terkini iklim di Sumsel Curah hujan pada dasarian II Juni 2024 di sebagian besar berada pada kategori Menengah (50-150 mm).
Sementara di sebagian Musi Banyuasin, sebagian besar Banyuasin, Palembang, sebagian kecil OKI, sebagian kecil Ogan Ilir, sebagian Muara Enim, sebagian Prabumulih, sebagian kecil OKU, sebagian kecil OKU Timur, sebagian kecil OKU Selatan, dan sebagian kecil Lahat berada pada kategori Rendah (0-50 mm). Hanya sebagian kecil Lahat, sebagian kecil Muara Enim, dan sebagian kecil Musi Banyuasin berada pada kategori Tinggi (150-300 mm).
Curah hujan tertinggi terjadi di di Pos Hujan Lahat, Kec. Lahat, Kab Lahat sebesar 252 mm, demikian mengutip bmkg.go.id, Rabu (26/6/2024).
BMKG juga menjelaskan sifat hujan pada dasarian II Juni 2024 di sebagian besar Sumsel berada pada kategori Atas Normal. Sebagian kecil Musi Banyuasin, sebagian Banyuasin, sebagian Palembang, sebagian kecil OKI, sebagian kecil Ogan Ilir, sebagian kecil Muara Enim, sebagian OKU Selatan, dan sebagian kecil Lahat mengalami sifat hujan dengan kategori Bawah Normal.
Baca Juga:
- Intip Yuk Resep Cendol Nutrijel
- Mantan Bos BPJT Tegaskan Lelang Proyek Tol MBZ Telah Sesuai Aturan Demi Bangkitkan Industri Baja Nasional
- Diisukan Bangkrut setelah PHK 3.000 Karyawan, ini Penjelasan Sritex
Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut menunjukkan sebagian besar Sumatera Selatan mengalami HTH dengan kategori Sangat Pendek (1-5 hari). Sementara sebagian kecil Lubuk Linggau, sebagian Musi Banyuasin, sebagian kecil Banyuasin, sebagian kecil Palembang, sebagian kecil OKI, sebagian kecil Ogan Ilir, sebagian kecil OKU Timur, sebagian Muara Enim, sebagian kecil PALI, sebagian kecil OKU, dan sebagian kecil Lahat masih ada hujan sampai dengan pemutakhiran data.
HTH terpanjang terukur di Pos Hujan di Kab. Musi Banyuasin (Lais, Batanghari Leko, Babat Supat, Sekayu), di Kab. Ogan Ilir (Indralaya), di Kab. Muara Enim (Lembak, Gunung Megang), di Kab. Banyuasin (Banyuasin III), dan di Kab. PALI (Talang Ubi) selama 5 hari.
Dinamika Atmosfer
Indeks ENSO pada dasarian I Juni 2024 sebesar +0.19 (Netral), sedangkan Indeks IOD sebesar -0.21 (Netral). IOD Netral diprediksi berlangsung Juni hingga September 2024.
Sementara itu, indeks ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina pada Juli-Agustus-September 2024.
Aliran massa udara pada dasarian I Juni 2024 didominasi angin timuran. Daerah pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin terjadi di sekitar Kalimantan. Pusat tekanan tinggi terjadi di Sumatera bagian utara.
Pada dasarian II Juni 2024 angin timuran diprediksi mendominasi wilayah Indonesia. Belokan angin diprediksi di sekitar Sumatera bagian tengah.
MJO pada dasarian I Juni 2024 tidak aktif dan diprediksi tetap tidak aktif hingga pertengahan dasarian III Juni 2024. Propagasi MJO dari Indian Ocean ke wilayah maritim Indonesia berkaitan dengan potensi peningkatan awan hujan di wilayah yang dilaluinya.
Baca Juga:
- Momen Idul Adha, PT Servo Lintas Raya dan PT Swarna Dwipa Dermaga Jaya (TITAN Gorup) Berikan Bantuan 7.030 Paket Sembako
- Anak dengan HIV Meningkat, OMS dan Dinas PPPA Palembang Bermitra untuk Tangani Kasus
- Cek Yuk Harga dan Cara Beli Tiket Piala AFF U-16 Timnas Indonesia di Stadion Manahan Solo
Sebagian besar wilayah Sumsel berpeluang lebih dari 80% mengalami CH Rendah. Wilayah Musi Rawas Utara bagian barat, Banyuasin bagian timur, dan OKI bagian timur berpeluang hingga 40% terjadi CH Menengah dengan sifat hujan yang didominasi Bawah Normal.
Wilayah Sumsel dalam periode masa transisi dari musim hujan beralih ke musim kemarau. Curah hujan diprediksi akan terus mengalami penurunan di sebagian besar wilayah Sumsel hingga akhir Juni 2024.
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul selama periode transisi ini, baik potensi terjadinya hujan secara tiba-tiba yang disertai petir dan angin kencang ataupun munculnya potensi hotspot, serta selalu menjaga sanitasi lingkungan sekitar kita.(*)