Senin, 10 Oktober 2022 07:35 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Makanan dan minuman manis? berbahayakah?, sebenarnya mengonsumi makanan manis dengan takaran yang normal alias sesuai dengan kebutuhan tubuh baik untuk tubuh kita.
Namun, mesti dipastikan kalau konsumsi makanan dan minuman manis mengandung gula benar-benar tidak berlebihan atau cukup saja.
Karena jika kamu mengonsumi makanan dan minuman manis tidak terkendali, maka akan menimbulkan beragam masalah yang tentunya tidak ingin kita rasanyakan.
Berikut ini, bahaya yang timbul jika kamu terlalu banyak makan dan minuman manis, mengutip laman alodokter dan hellosehat setidaknya dan sembilan dampak berbahaya jika mengonsumi gula berlebihan.
1. Obesitas
Konsumsi minuman dan makanan manis berlebihan acap kali menjadi penyebab utama kenaikan berat badan hingga obesitas.
Hal ini karena minuman dan makanan manis kebanyakan mengandung gula sederhana yang dapat meningkatkan rasa lapar, sehingga membuat makan lebih banyak.
Selain itu, asupan gula berlebih juga dapat mengganggu metabolisme dan kemampuan tubuh untuk memproses lemak dan kolesterol.
Baca Juga:
2. Diabetes
Obesitas akibat konsumsi minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Tak hanya obesitas, asupan gula berlebih secara terus-menerus juga bisa menyebabkan resistensi insulin yang memicu terjadinya penyakit diabetes.
3. Penyakit jantung
Risiko kematian akibat penyakit jantung diketahui lebih tinggi terjadi pada orang yang gemar mengonsumsi minuman dan makanan manis.
Hal ini karena kadar gula berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Ketiga kondisi tersebut merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
Selain itu, konsumsi gula berlebih juga bisa menyebabkan aterosklerosis dan stroke.
4. Kulit berjerawat
Bahaya minuman dan makanan manis selanjutnya adalah memperparah atau menyebabkan kulit berjerawat. Kadar gula dalam tubuh yang melonjak tinggi dapat meningkatkan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan. Kondisi-kondisi tersebut dapat memicu timbulnya jerawat di kulit.
Selain menyebabkan kulit berjerawat, minuman dan makanan manis juga dapat memperparah keriput di wajah dan mempercepat proses penuaan kulit.
5. Penyakit kanker
Peradangan di tubuh, obesitas, dan resistensi insulin karena konsumsi gula berlebih diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker esofagus.
6. Kerusakan gigi
Gula menjadi salah satu penyebab utama kerusakan gigi. Gula dari asupan minuman dan makanan manis yang menempel di gigi akan membantu bakteri menghasilkan asam dan mengikis email gigi.
Namun, kondisi tersebut tidak berlaku untuk gula alami dari buah-buahan dan sayuran. Gula alami ini relatif aman untuk kesehatan gigi selama dikonsumsi secara langsung. Jika diolah menjadi jus atau smoothie, gula dalam buah atau sayur akan terlepas dan justru memicu kerusakan pada gigi.
Baca juga:
7. Depresi
Minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Hal ini karena gula yang terkandung di dalam hidangan manis dapat menyebabkan ketagihan, serta meningkatkan kadar opioid dan dopamin di dalam otak.
8. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu bahaya makanan manis yang merupakan hasil dari penyakit lainnya.
Sebagai contoh, obesitas akibat konsumsi gula berlebihan melonjakkan kadar glukosa dalam darah. Seiring waktu, hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner.
Kondisi ini pun bisa mengembangkan tekanan darah tinggi yang menjadi faktor risiko utama dari serangan jantung dan stroke.
Meski mekanisme gula terhadap tekanan darah tinggi belum diketahui, tidak ada salahnya membatasi makanan manis agar terhindar dari berbagai penyakit.
9. Perut kembung
Tahukah kamu bahwa perut kembung bisa disebabkan oleh makanan manis, alias gula?
Melansir International Foundation for Gastrointestinal Disorders, kebanyakan makanan dengan karbohidrat tinggi bisa menyebabkan timbulnya gas di dalam perut. Lalu, gula merupakan salah satu jenis karbohidrat.
Selain itu, ada beberapa jenis gula tertentu yang dapat menghasilkan gas dibandingkan lainnya, yakni: fruktosa, laktosa, raffinose dan sorbitol.
Keempat gula di atas cenderung memproduksi gas, bahkan pada sistem pencernaan yang sehat. Terlebih ketika mengalami penyakit tertentu yang membuat makanan sulit dicerna, sehingga bisa memicu perut kembung.
Demikian dampak berbahaya kalau tidak membatasi konsumsi gula, ayo hidup lebih sehat dengan kurangi asupan gula!.(ert)