BPS: Indeks Ketimpangan Gender Palembang 2023 Terendah di Sumsel

Senin, 13 Mei 2024 14:23 WIB

Penulis:Nila Ertina

BPS: Indeks Ketimpangan Gender Palembang 2023 Terendah di Sumsel
BPS: Indeks Ketimpangan Gender Palembang 2023 Terendah di Sumsel (Tangkapan layar)

PALEMBANG, WongKito.co - Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Palembang tahun 2023 menunjukkan angka terendah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan menjadi yang terdalam. Hal ini penanda bahwa kondisi kesetaraan gender di kota pempek semakin membaik.

“Apabila dilihat secara spasial Sumsel, nilai IKG terendah ada di Kota Palembang sebesar 0,324 poin. Kemudian penurunan IKG terdalam tahun 2023 juga di Kota Palembang. Turunnya sebesar 0,079 poin dari IKG tahun 2022 yang tercatat sebesar 0,403 poin,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, Moh Wahyu Yulianto saat penyampaian rilis resmi BPS Sumsel, Senin (06/05/2024).

Wahyu mengungkapkan, sejalan dengan adanya kesamaan antara laki-laki dan perempuan di berbagai bidang, penurunan IKG terjadi setiap tahun di Indonesia, termasuk Provinsi Sumsel, selama enam tahun terakhir. Tercatat, IKG Sumsel tahun 2018 sebesar 0,528 poin. Sementara IKG Sumsel tahun 2023 turun di angka 0,496 poin.

“IKG ini indikator baru di BPS yang menggambarkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dari data terakhir, IKG Sumsel tahun 2023 sebesar 0,496 poin atau turun 0,021 poin,” sebutnya.

Baca Juga:

Dia menjelaskan, angka IKG semakin rendah menandakan kondisi kesetaraan gender yang semakin baik. Penurunan IKG ini dipengaruhi oleh perbaikan capaian tiga dimensi penyusunnya.  

Dimensi pertama yakni kesehatan reproduksi, dimana ada dua variabel antara lain proporsi perempuan usia 15 sampai 49 tahun yang melahirkan hidup pertama pada usia kurang dari 20 tahun, serta proporsi perempuan yang melahirkan tidak di fasilitas kesehatan. “Variabel pertama ada penurunan, harapannya ada perbaikan di sektor ini,” ujarnya.

Lalu, dimensi penyusun IKG kedua adalah pemberdayaan. Wahyu mengatakan, persentase penduduk dengan pendidikan SMA ke atas terus naik, baik laki-laki maupun perempuan. Adapun persentase anggota legislatif perempuan sebesar 24% atau naik 2,67 persen poin, dan legislatif laki-laki 76% atau turun 2,67%.

Terakhir, dimensi pasar tenaga kerja. Di Sumsel, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sebesar 55,56% atau naik 2,22% dibandingkan tahun lalu. Hal ini tercerrmin dari semakin banyaknya perempuan yang bekerja.

Plt Kepala BPS RI, Amalia A. Widyasanti menyatakan, masih terdapat disparitas capaian IKG antar wilayah di Indonesia. Namun begitu secara umum, ketimpangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan semakin berkurang. Rata-rata lama sekolah dan proporsi penduduk dengan pendidikan minimal SMA ke atas semakin setara.

“Upaya perbaikan pendidikan untuk laki-laki dan perempuan sudah on the track,” cetus Amalia dalam rilis resmi BPS RI. (yulia savitri)