Palembang
Senin, 23 Desember 2024 09:43 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Menelusuri salah satu pasar tradisional di Kota Palembang, Senin pagi (23/12/2024)
dan menanyai satu persatu pedagang mengungkapkan terjadi kenaikan harga berbagai bahan pangan sejak sepekan ini.
"Kenaikan cukup dratis contohnya cabai merah menjadi Rp 42 ribu per kilogram padahal sebelumnya kisaran Rp 20 ribu per kg," kata Yanti pedagang di Pasar Ariodillah, dibincangi.
Ia mengungkapkan lazim setiap menjelang akhir tahun, ada perayaan Natal dan Tahun Baru membuat harga kebutuhan pangan, terutama beragam sayuran naik.
Baca Juga:
Bukan hanya karena perayaan Natal dan Tahun Baru, khusus sayuran biasanya juga karena musim hujan, hujan yang terus menerus membuat tanaman cabai dan sayuran banyak yang membusuk di kebun-kebun petani, ungkap dia.
Hal senada diungkapkan pedagang ayam potong, Rio yang mengatakan harga ayam potong mencapai Rp 36 ribu per kilogram.
"Sebenarnya harga ayam sudah mengalami kenaikan sejak beberapa bulan ini, berkisar Rp 32 ribu per kilogram, hanya saja hari ini naik lagi," kata dia.
Sedangkan Rita pedagang telur mengatakan harga telur Rp 29 ribu per kilogram, harga telur mengalami kenaikan sejak sepekan lalu.
Sebelumnya, harga telur bertahan stabil Rp 25 ribu per kilogram tapi sepekan ini harga bervariasi antara Rp 28 ribu per kilogram hingga Rp 29 ribu per kilogram.
Sepi pengunjung
Kenaikan harga bahan pangan ternyata juga berdampak pada berkurangnya pengunjung pasar, Mad tukang parkir mengungkapkan biasanya pada pukul 09.00 WIB pengunjung pasar masih ramai.
"Entah banyak yang liburan ke luar kota atau karena harga bahan pokok mahal, jadi sepi pengunjung pasar," kata dia.
Baca Juga:
Menurutnya, akibat sepinya pasar tradisional, target pendapatan dari jasa parkir tidak memenuhi.
"Setoran kurang, tentunya saya pun tidak dapat uang," kata dia.
Ia berharap agar harga-harga di pasar tradisional stabil dan pengunjung ramai.
Sebagai petugas parkir, tentunya kehadiran motor dan mobil menjadi harapan untuk mendapatkan upah sehingga bisa memenuhi kebutuhan keluarga yang menunggu di rumah, ujar dia.(Nila Ertina)