Cerita Dokter "Ipink" Membangun Citra Puskesmas di Kalangan Pejabat Pemkot Palembang

Kamis, 17 November 2022 09:08 WIB

Penulis:Nila Ertina

Editor:Nila Ertina

Kepala Puskesmas Merdeka, dr Erfiana Umar
Kepala Puskesmas Merdeka, dr Erfiana Umar (WongKito.co/Nila Ertina)

PALEMBANG, WongKito.co - Siapa yang tidak tahu dengan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), di Kota Palembang saja ada 42 unit Puskesmas dan 70 Puskesmas pembantu.

Namun, Puskesmas selama ini terkesan tempat berobat murah dan cenderung "murahan" karena pelayanan yang tidak bagus  dan obat-obatannya pun dianggap tidak berkualitas.

Adalah dr Erfiana Umar atau akrab dipanggil dr Ipink Kepala Puskesmas Merdeka Palembang yang sejak lama menyosialisasikan beragam keistimewaan Puskesmas.

"Saya menyosialisasikan kepada ibu-ibu pejabat bahwa sekarang ini layanan Puskesmas sudah sangat baik, bahkan obat-obatnya jauh lebih baik dari klinik-klinik mahal," kata dia dibincangi WongKito.co, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga:

Ia mencontohkan Puskesmas Merdeka pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan gigi sudah sangat bagus.

Bahkan, fasilitas dan obat-obatan serta kenyamanan ruang praktek pun tidak kalah dengan klinik maupun rumah sakit terkenal.

Namun, tarifnya sangat terjangkau bagi masyarakat umum tanpa BPJS atau fasilitas kesehatan gratis cukup dengan membayar pendaftaran Rp 4 ribu per pasien.

Lalu, bagi pasien yang ingin mendapatkan pelayanan, misalnya dokter spesialis gigi tarif membersihkan karang gigi Rp 100 ribu beda jauh dari klinik yang berkisar Rp 300 ribu.

Begitu juga dengan layanan USG bagi ibu hamil, hanya dikenakan Rp 50 ribu untuk jasa pelayanan dokter spesialis tersebut, tambah Ipink.

"Saya berulang kali menyampaikan kepada kolega, untuk mencoba layanan kesehatan di Puskesmas karena tentunya tidak kalah dengan fasilitas kesehatan lainnya," kata dia lagi.

Bahkan, dimengungkapkan kalau semua vaksin dari Kementerian Kesehatan didistribusikan terlebih dahulu ke Puskesmas sebelum digunakan di Rumah Sakit Besar maupun klinik.

Di Puskesmas, vaksin untuk bayi mulai dari BCG, DPT dan sejumlah vaksin lainnya bisa didapatkan dengan gratis.

Hal itu, sangat berbeda dengan ketika orang tua mengajak anak vaksin di rumah sakit dan klinik harganya sangat bervariasi dari ratusan ribu rupiah sampai Rp 1 juta lebih.

"Saya pastikan vaksin yang diberikan kepada bayi dan balita sama dengan di Puskesmas, karena memang berasal dari Kemenkes," ujar dokter yang sebelumnya 12 tahun menjadi Kepala Puskesmas Pembina, Plaju tersebut.
  
Image Puskesmas mulai Bagus

Ipink mengungkapkan upaya memosisikan Puskesmas sebagai layanan kesehatan terdepan dan terbaik seiring waktu kini mulai berhasil.

"Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan sehingga Puskesmas tidak lagi dipandang sebelah mata," kata dia.

Pemerintah pun secara khusus telah menjadikan Puskesmas sebagai salah satu program strategis, baik dengan membangun gedung-gedung Puskesmas maupun penyediaan fasilitas lainnya, seperti laboratorium dan penambahan dokter spesialis.

Baca Juga:

Di Puskesmas Merdeka saat ini, bukan hanya gedung yang bagus dan fasilitas pendukung lainnya, tetapi sumber daya manusia juga tak kalah dengan rumah sakit.

Saat ini sebanyak 19 bidan, dan empat dokter umum dan spesialis yang melayani masyarakat berobat.

Lalu ada juga tenaga farmasi, laboratorium, penyuluh gizi dan perawat serta administrasi  yang totalnya mencapai 74 pegawai.

Puskesmas Merdeka, secara operasional berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga mandiri dalam pengelolaan keuangan.

Dimana pendapatan mayoritas masih dari hasil pelayanan kesehatan pasien BPJS Kesehatan, lalu ada dari pelayanan umum bukan peserta BPJS, tambah dia.

Ia memastikan pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk semua golongan meskipun hingga kini layanan prioritas bagi masyarakat sekitar Puskesmas.

Tetapi, masyarakat umum lainnya silakan datang dan nikmati pelayanan kesehatan Puskesmas tapi dengan kenyamanan klinik kesehatan mahal, ajak dia.(Nila Ertina/Bersambung)