Ditutup Kembali, Saatnya Evaluasi Wisata Menara Ampera

Minggu, 02 Maret 2025 15:13 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Editor:Redaksi Wongkito

IMG20250203194047.jpg
Orang-orang memotret Jembatan Ampera atau berfoto dengan latarnya sebagai tanda mereka sudah pernah ke Palembang. (wongkito.co/yuliasavitri)

PALEMBANG, Wongkito.co - Dinas Pariwisata Kota Palembang mengumumkan, wisata baru Menara Ampera kembali ditutup untuk umum. Hal ini dalam rangka evaluasi hasil uji coba publik yang digelar secara terbatas sejak awal Februari lalu.

Dikutip dari unggahan akun instagram resmi Dinas Pariwisata Kota Palembang (charming.palembang), disebutkan bahwa proses evaluasi uji coba publik tersebut guna mendapatkan pola layanan dan keamanan yang terbaik bagi pengunjung, sekaligus kegiatan pemeliharaan rutin terhadap menara Ampera. 

“Sehubungan berakhirnya masa uji coba publik ke Menara Ampera pada tanggal 28 Februari 2025 dan dalam rangka efisiensi anggaran, maka sementara waktu operasional Menara Ampera ditutup sampai dengan waktu yang belum ditentukan." 

Seperti diketahui, salah satu menara kembar Jembatan Ampera dijadikan destinasi wisata baru Kota Palembang tahun ini. Wisata yang dimaksud yakni menikmati panorama Sungai Musi di ketinggian 60 meter. Rencana ini mendapat respon yang beragam, mulai dari dukungan hingga keresahan atas ancaman rusaknya Jembatan Ampera sebagai ikon kota. Apalagi, baru-baru ini Jembatan Ampera sudah ditetapkan sebagai cagar budaya kota.

Baca Juga:

Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto berkesempatan merasakan sensasi berada di atas menara Jembatan Ampera pada kunjungan kerjanya, 13 Januari 2025 lalu. Selain memandangi view Kota Palembang, di sana ia juga menikmati pempek, tekwan, dan kopi layaknya di kafe. “Tidak pernah terbayangkan dan hari ini kejadian,” ujarnya.

Bima mendukung wisata menara Jembatan Ampera untuk mendongkrak PAD Kota Palembang. Dia mengimbau tetap perlu diperhatikan kelayakan lift, kapasitas pengunjung menara, dan pemeliharaan rutin jembatan.

Sepekan setelahnya, digelar simulasi kunjungan atau uji coba publik yang disambut oleh sejumlah kalangan, terutama penggiat wisata. Sejalan dengan itu, Pemerintah Kota Palembang masih menunggu izin pinjam pakai menara. Hingga pertemuan dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBJN) Sumatera Selatan pada 30 Januari 2025, dibukanya menara untuk umum yang direncanakan pada1 Februari 2025 akhirnya terlaksana tapi dengan pola terbatas.

Sementara, Kemas AR Panji selaku anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Palembang sempat menyayangkan pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam rencana tersebut.“Sampai hari ini belum ada kajian tentang Jembatan Ampera yang melibatkan TACB,” kata Kemas, Rabu (29/01/2025).

Tetap Perlakukan Ampera Sebagai Pusat Perhatian

Robby Sunata dari Komunitas Sahabat Cagar Budaya Palembang mengaku resah atas rencana wisata baru ini. Ia menyampaikan dalam tulisan ‘Apa yang Saya Pikirkan tentang Jembatan Ampera’ bahwa Jembatan Ampera sudah memasuki usia 60 tahun, karena itu perlu diperlakukan selayaknya struktur yang menjelang uzur. “Saya menulis itu karena resah sekali,” jelasnya dikonfirmasi, Selasa (28/01/2025).

Robby menilai, Jembatan Ampera semestinya tetap diperlukan sebagai pusat perhatian. Orang-orang di sekitar Jembatan Ampera seharusnya dibuat melihat ke Jembatan Ampera, bukan sebaliknya orang-orang dibuat berada di atas menara Jembatan Ampera untuk melihat ke sekitar.

Sejak pertama berdiri, jelas dia, Jembatan Ampera sudah menjadi penanda kota. Orang-orang memotret Jembatan Ampera atau berfoto dengan latarnya sebagai tanda mereka sudah pernah ke Palembang. Idealnya, dibuat beberapa titik khusus bagi orang-orang untuk mengambil foto Ampera.

Robby mengingatkan, Jembatan Ampera dibangun sebagai fasilitas transportasi, bukan dibangun untuk tujuan sebagai kafe dan menara pandang. Karena itu, jika tersedia anggaran ekstra, maka sebaiknya dipergunakan untuk memastikan kenyamanan pengguna Jembatan. (yulia savitri)