Infrastruktur
Jumat, 07 Februari 2025 21:47 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memangkas anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp 81,3 triliun sebagai bagian dari kebijakan efisiensi anggaran kementerian dan lembaga pada tahun ini.
Hal itu, diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo dan setelah pemangkasan tersebut, anggaran Kementerian PU untuk tahun 2025 hanya tersisa Rp 29,57 triliun dari alokasi awal sebesar Rp 110,95 triliun.
"Efisiensi anggaran sebesar Rp81,3 triliun ini akan berdampak pada pencapaian target program prioritas Kementerian PU," ujar Dody dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, dilansir Jumat (6/2/2025).
Baca Juga:
Dody mengakui bahwa pemblokiran anggaran ini akan mempengaruhi beberapa proyek infrastruktur yang sedang berjalan. Dody menegaskan bahwa Kementerian PU tetap berupaya memaksimalkan anggaran yang tersisa agar target pembangunan infrastruktur yang sudah direncanakan tetap dapat berjalan secara optimal.
Berikut Dampak Pemangkasan Anggaran terhadap Proyek Infrastruktur :
Efisiensi sebesar Rp27,72 triliun berdampak pada pembangunan 14 unit bendungan, 1 bangunan pengarah rukoh serta revitalisasi danau dan setu. Proyek lain yang terdampak adalah pembangunan jaringan irigasi di lahan 9.550 hektare serta rehabilitasi 29.000 hektare dan pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 1,25 m³ per detik, serta pembangunan pengendali banjir sepanjang 19 km dan pengaman pantai 4,5 km
Operasi dan pemeliharaan infrastruktur dalam Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3GAI) di 12.000 lokasi.
Pemangkasan Rp24,83 triliun berdampak pada pembangunan jalan sepanjang 57 km, peningkatan kapasitas dan preservasi 1.102 km jalan, pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 5.841 meter serta pemeliharaan jembatan gantung sepanjang 126.000 meter.
Pembangunan flyover, underpass, dan terowongan sepanjang 94 meter, pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 7,36 km dan preservasi rutin jalan sepanjang 47.603 km dan jembatan sepanjang 563.402 meter, Program padat karya yang melibatkan 24.600 tenaga kerja.
Efisiensi Rp7,75 triliun berdampak pada pembangunan dan peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berkapasitas 40 liter per detik, perluasan SPAM untuk 863 sekolah dasar dan infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) di 600 lokasi.
Sistem pengelolaan air limbah untuk 10.240 KK dan persampahan untuk 9.540 KK, IBM sanitasi masyarakat di 1.400 lokasi, pembangunan sarana di Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK) di 825 lokasi
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah, reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di 100 lokasi, pengembangan kawasan seluas 118,5 hektare dan penataan kawasan pariwisata seluas 3,0 hektare.
Baca Juga:
IBM dalam Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 900 lokasi, serta pembangunan 9 unit bangunan gedung serta penataan bangunan dan lingkungan di 13 kawasan.
Pemangkasan Rp20,69 triliun berdampak pada pembangunan sekolah sebanyak 9.300 unit dan madrasah sebanyak 2.034 unit dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).
Rehabilitasi dan renovasi perguruan tinggi serta institusi keagamaan sebanyak 9 unit, revitalisasi dan renovasi pasar sebanyak 2 unit, pembangunan sarana olahraga sebanyak 3 unit serta pembangunan infrastruktur strategis lainnya sebanyak 4 unit.
Selain itu, efisiensi anggaran juga dilakukan pada program dukungan manajemen dan penguatan sumber daya manusia dengan total pemangkasan sebesar Rp390 miliar. Pemangkasan ini mencakup layanan manajemen, perencanaan, pengawasan, pembinaan konstruksi, serta pembiayaan infrastruktur.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 07 Feb 2025
sebulan yang lalu