Eksplorasi Sumber Daya, Timah (TINS) Alokasikan Rp37 Miliar

Jumat, 13 September 2024 20:13 WIB

Penulis:Susilawati

<p>Kantor PT Timah di kawasan Gambir Jakarta Pusat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>

Kantor PT Timah di kawasan Gambir Jakarta Pusat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan alokasi dana sebesar Rp37 miliar pada Agustus 2024 untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan bijih timah, baik di daratan maupun di lautan. 

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan Timah, Anggi Siahaan, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memenuhi permintaan pasar global yang terus meningkat.

"Eksplorasi ini tidak hanya bertujuan untuk menemukan cadangan baru, tetapi juga merupakan bagian penting dari strategi keberlanjutan perusahaan," ungkapnya, seperti yang dilaporkan oleh Antara pada Jumat, 13 September 2024.

Baca juga:

Anggi menambahkan bahwa kegiatan eksplorasi di laut meliputi pengeboran eksplorasi dan pemanduan tambang menggunakan lima unit kapal bor. Sementara itu, eksplorasi di darat mencakup pengeboran eksplorasi primer dan survei topografi.

Dia menekankan bahwa eksplorasi merupakan langkah strategis untuk menjaga kesinambungan industri tambang. "Ini bukan hanya soal memperluas produksi, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan," jelasnya.

Anggi juga bilang TINS juga berkomitmen untuk meningkatkan teknologi eksplorasi, penambangan, dan pengolahan demi menjaga keberlanjutan perusahaan. "Pengelolaan cadangan mineral timah yang optimal dan berpegang pada prinsip pertambangan berkelanjutan adalah kunci bagi PT Timah (TINS) untuk tetap eksis sebagai produsen timah global," ujarnya.

Sebagai perusahaan pertambangan yang mewakili negara, TINS siap melaksanakan penambangan terintegrasi dengan menerapkan Good Mining Practices. Anggi juga memastikan bahwa kegiatan eksplorasi bijih timah yang dilakukan berasal dari IUP PT Timah Tbk (TINS).

Sampai dengan semester I-2024, TINS menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan dengan pendapatan yang meningkat 14,25% secara year on year (YoY) dari Rp 4,56 triliun menjadi Rp 5,21 triliun. 

Di sisi lain, beban pokok pendapatan TINS berhasil dikurangi sebanyak 4,08% menjadi Rp 3,99 triliun. Hal ini menghasilkan laba bruto yang melonjak 198,18% menjadi Rp 1,21 triliun, dibandingkan dengan Rp 407,15 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Alhasil, laba bersih TINS juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 2.571,95% YoY, dari Rp 16,26 miliar menjadi Rp 434,46 miliar. Peningkatan kinerja ini sejalan dengan perbaikan tata kelola dalam sektor pertambangan dan niaga timah di Indonesia.

Dari lantai bursa, pada perdagangan Jumat, 13 September 2024, saham TINS bergerak melemah 0,50% ke level Rp1.005 per saham. Kendati begitu, sepanjang tahun ini saham ini telah melesat 52,27%. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 13 Sep 2024