Bencana Sumatera
Jumat, 05 Desember 2025 09:51 WIB
Penulis:Nila Ertina

CERITA pilu terus diungkapkan korban bencana Sumatera, termasuk yang berasal dari Kabupatenn Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, mereka kehilangan rumah, kelaparan terstruktur hingga harus mengungsi jalan kaki ke Pangkalan Susu, yang sudah masuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Kabar dari Pemimpin Redaksi Kabartamiang.com, Hendra Vramenia, yang ia sampaikan di grup anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengungkapkan dahsyatnya banjir bandang yang menerjang wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
Ia bercerita sebagian besar wilayah Aceh Tamiang terisolasi dan warga kelaparan.
“Ini saya sampai di Pangkalan Susu. Jalan kaki dan numpang bersama keluarga ke Pangkalan Susu Sumatera Utara,” kata Hendra saat memberikan kabar, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga:
Ia pun meminta atensi dari rekan-rekan jurnalis dan anggota AMSI untuk mendesak pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Aceh Tamiang dan banjir bandang Sumatera status tanggap bencana nasional.
“Jangan sampai warga Aceh Tamiang meninggal bukan karena banjir, tapi kelaparan,” ujar dia.
“Alhamdulillah keluarga selamat. Rumah hanyut dibawa air,” sambung dia.
Sebelumnya, Fatma jurnalis perempaun asal Banda Aceh, pada kesempatan rapat Women News Network (WNN) mengungkapkan rasa sedihnya karena bencana banjir telah meluluh lantakan sebagian besar daerah di Provinsi Aceh.
"Saya ingat bencana tsunami, saat itu saya masih SMP dan ternyata sekarang bencana banjir bandang dan tanah longsor lebih luas yang terdampak," ungkap dia.
Ia bercerita sudah melakukan liputan ke Kabupaten Pidie Jaya dan Bireun, semua hancur. "Makanan susah didapat dan masyarakat juga tidak bisa berkomunikasi karena jaringan telekomunikasi putus dan listrik padam," kata dia.
Baca Juga:
Dilain kesempat dokter Mita yang bertugas di Kabupaten Aceh Tamiang dalam komunikasi dengan kakak sepupunya, mengungkapkan rasa syukur masih bisa selamat.
"Air datang seperti tsunami bang, dan dampaknya lebih parah," kata dia akhirnya berhasil berkomunikasi setelah sepekan hilang kontak.
Uzair pemimpin media anterokini berulang kali dalam grup aplikasi percakapan online meminta kepada pengurus pusat AMSI untuk mendesak pemerintah menerapkan darurat bencana nasional di Aceh, Sumut dan Sumbar.
Meskipun hingga kini pemerintah pusat tambahnya cuek alias tidak peduli, bahkan Gerakan Rakyat Hidupi Rakyat justru semakin massif. (Nila Ertina)
2 hari yang lalu