Keliru, Video Berisi Klaim Pertolongan Pertama Penyakit Stroke dengan Menekan Bagian Bawah Hidung

Sabtu, 03 Agustus 2024 11:48 WIB

Penulis:Nila Ertina

Keliru, Video Berisi Klaim Pertolongan Pertama Penyakit Stroke dengan Menekan Bagian Bawah Hidung
Keliru, Video Berisi Klaim Pertolongan Pertama Penyakit Stroke dengan Menekan Bagian Bawah Hidung (ist)

Sebuah konten yang diklaim sebagai cara pertolongan pertama mengatasi serangan stroke dengan menekan bagian bawah hidung penderita, dibagikan di media sosial. Konten tersebut berisi video yang memperlihatkan seorang penumpang kereta pingsan dan segera disadarkan penumpang lainnya dengan menekan bagian bawah hidungnya.  

Video tersebut dibagikan pada 2024 dengan narasi: "Tekan di bawah hidung membuat penderita akan segera sadar kembali.Buat tambahan pengetahuan Semoga bermanfaat".

Sejak diunggah, video itu telah mendapat 412 komentar dan dibagikan kembali sebanyak lebih dari 12 ribu kali. Benarkah dengan menekan bagian bawah hidung dapat menyadarkan dan menyelamatkan seseorang yang pingsan karena serangan stroke?

Hasil Cek Fakta

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan menelusuri sumber video dan pernyataan para ahli medis. Dokter spesialis saraf Qur'ani Hemas Nuraningrum mengatakan penanganan pertama pada pasien stroke dengan cara memencet bawah hidung seperti pada video tersebut merupakan mitos sebab cara tersebut tidaklah tepat.

Baca Juga:

Tempo memfragmentasi video dan menelusuri sumbernya dengan menggunakan mesin pencari Baidu. Ditemukan video identik telah beredar luas di Weibo, platform media sosial Cina, sejak Oktober 2023. Akun ini mengunggahnya dengan narasi, "keadaan darurat di kereta bawah tanah. Untungnya, staf tiba tepat waktu".

Pada kolom komentar video tersebut, beberapa netizen di Cina memuji upaya pertolongan yang dilakukan. Namun, beberapa netizen lainnya berpendapat bahwa pertolongan pertama pada seseorang yang tidak sadarkan diri akibat serangan stroke adalah dengan membaringkan korban dalam posisi terlentang. Jika ternyata denyut nadi menghilang, maka perlu segera melakukan resusitasi jantung paru.  

Dokter spesialis saraf Qur'ani Hemas Nuraningrum juga membantah bahwa pertolongan tersebut bisa dilakukan kepada orang yang terserang stroke.

“Penanganan pertama pada pasien stroke dengan cara memencet bawah hidung seperti pada video tersebut merupakan mitos. Cara tersebut tidaklah tepat,” ucap Hemas pada Kompas.com, Kamis, 25 Juli 2024.

Ia menilai, sejauh ini belum ada penelitian yang memastikan bahwa pertolongan tersebut efektif untuk penderita stroke. Di sisi lain, penundaan untuk membawa penderita ke rumah sakit (prehospital delay) justru akan berpengaruh terhadap keparahan stroke.

Menurutnya, tidak semua orang yang terserang stroke akan pingsan. “Beberapa hal yang menyebabkan pasien tidak sadarkan diri bisa karena stroke infark (terdapat sumbatan di pembuluh darah yang luas) atau stroke perdarahan yang mengenai area otak yang berfungsi mengontrol sistem kesadaran,” papar Hemas.

Dikutip dari situs resmi Universitas Indonesia, beberapa hal yang dapat dilakukan jika mengalami kejang yaitu:

Selanjutnya segera bawa penderita ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan optimal.  

Dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada, Dr. dr. Ismail Setyopranoto Sp.S(K), dari Departemen Neurologi, FK-KMK UGM, menjelaskan ada dua macam faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena stroke, yaitu faktor risiko yang dapat dikendalikan dan yang tak dapat dikendalikan.

Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan antara lain umur, jenis kelamin tertentu, keturunan, dan orang yang pernah terkena stroke. Faktor risiko yang bisa dikendalikan antara lain diabetes, obesitas, hipertensi, kurang aktivitas dan olahraga, merokok, alkohol, dsb.

“Stroke dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat (makan makanan sehat, olahraga teratur, tidak merokok, minum alkohol sesuai takaran), menurunkan tingkat kolesterol & tekanan darah tinggi, dan menjaga kadar normal gula darah,” ujarnya.

Kesimpulan

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim bahwa menekan bagian bawah hidung dapat menyadarkan dan menyelamatkan seseorang yang pingsan karena serangan stroke adalahkeliru.

Dokter spesialis saraf Qur'ani Hemas Nuraningrum mengatakan penanganan pertama pada pasien stroke dengan cara memencet bawah hidung seperti pada video tersebut merupakan mitos. Cara tersebut tidaklah tepat.(cekfakta.com)
 

Rujukan

https://web.facebook.com/watch/?v=473527745401502

https://web.archive.org/save/

https://www.facebook.com/vidza.vidza.12/videos/473527745401502

https://weibo.com/3217459400/4955624834337024

https://www.kompas.com/tren/read/2024/07/26/111500465/menekan-bagian-bawah-hidung-disebut-bisa-sadarkan-orang-yang-terserang?page=all

https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/kejang-sebagai-alarm-stroke

https://ugm.ac.id/id/berita/22272-mengenal-stroke-dan-pencegahannya/ mailto:cekfakta@tempo.co.id