Selasa, 02 Agustus 2022 14:59 WIB
Penulis:Susilawati
KUALA LUMPUR - Malaysia mengumumkan kelebihan pasokan ayam di negara itu setelah penetapan larangan ekspor yang diumumkan pada 23 Mei 2022 lalu.
Penghentian ekspor sekitar 3,6 juta ekor ayam ini dijalankan untuk mengamankan pasokan domestik di tengah lonjakan harga tahun ini.
Kondisi itu diperparah dengan kekurangan pakan bagi unggas akibat invasi Rusia ke Ukraina yang mengganggu produksi.
Baca Juga :
Menteri Pertanian dan Industri Makanan, Ronald Kian Dee mengatakan bahwa pasokan ayam akan terus dipantau. Menurutnya, ekspor akan kembali berjalan jika kapasitas sudah benar-benar “aman”.
“Pada titik ini, kami mampu memproduksi 106 persen dari tingkat swasembada kami. Artinya kami memiliki kapasitas untuk mengekspor ayam ke berbagai negara,” katanya, seperti dikutip dari Reuters.
Berkat pasokan yang sedikit berlebih, harga ayam di pasaran kini telah menjadi lebih rendah dari harga yang ditentukan pemerintah.
Harga yang ditetapkan pada 1 Juli mencapai 9,40 ringgit per kg ayam atau setara Rp31.360 (asumsi kurs Rp3.336,25 per ringgit Malaysia).
Akibat ketentuan itu, salah satu negara yang terdampak adalah Singapura yang merupakan salah satu importir utama dari Malaysia.
Harga ayam di negara yang mengimpor 34% pasokan itu sempat melambung tinggi di tengah tingginya permintaan. Bahkan, beberapa restoran yang menyajikan ayam terpaksa tutup.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 02 Aug 2022