Palembang Masih Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka

Senin, 07 Juni 2021 20:37 WIB

Penulis:Amalia

wako TPID.jpg
Wali Kota Palembang Harnojoyo dalam sebuah kesempatan.

PALEMBANG, WongKito.co - Wali Kota Palembang Harnojoyo mengemukakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang masih akan mempertimbangkan pembukaan sekolah tatap muka. Mengingat, status pandemi Covid-19 di kota ini masih belum stabil.

Sebelumnya, direncanakan sekolah tatap muka dimulai pada Juli tahun ini. Hanya saja, situasi perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Palembang menunjukkan zona merah.

"Kita belum memutuskan sekolah tatap muka. Secara keseluruhan zona merah/risiko tinggi masih belum lepas dari Kota Palembang. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyarankan belum dulu,” ungkap Harnojoyo usai rapat paripurna di DPRD Kota Palembang, Senin (7/6/2021). 

Dia mengakui dan memahami desakan sebagian orang tua murid agar sekolah tatap muka digelar. Terkait hal ini Harnojoyo memastikan akan diakomodir. “Ya, kita akan akomodir dulu dan kami juga sudah rapatkan ini kemarin," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan, sekolah dengan sistem belajar tatap muka kemungkinan dimulai Juli ini dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Namun, untuk pelaksanaan sekolah tatap muka pihaknya juga perlu saran dan masukan dari Satgas penanganan covid-19, Ombudsman, Ikatan Dokter Anak Indonesia. 

"Sudah banyak orang tua mendesak untuk sekolah tatap muka. Karenanya, segera 1-2 hari ini saya akan rapat dengan semua kepala sekolah terkait persiapan sekolah tatap muka," katanya. 

Jika otoritas terkait seperti satgas, ombudsman maupun Ikatan Dokter Anak setuju, kata Zulinto, jadwalnya akan disesuaikan dengan tahun ajaran baru 2021/2022. Di sisi lain, keputusan untuk mulai sekolah tatap muka juga mempertimbangkan orangtua yang menilai tidak optimal nya kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Tidak adanya kegiatan interaksi sosial baik dengan guru ataupun dengan teman-temannya, terutama bagi peserta didik baru. Kemudian, anak-anak cenderung memiliki pergaulan sosial ylang tak bisa dibatasi oleh orangtua, sehingga terkesan liar dan banyak juga anak yang mulai ogah-ogahan belajar. 

"Kalau ini terus berlanjut maka dikhawatirkan angka putus sekolah akan tinggi dan ini menjadi PR nantinya bagi Pemerintah khususnya, Dinas Pendidikan," kata Zulinto. 

Zulinto meminta semua sekolah sudah harus siap jika nanti kegiatan belajar mengajar tatap muka dimulai Juli mendatang. Ini berlaku baik sekolah negeri ataupun swasta, dan harus disiplin protokol kesehatan. 

"Saya sebagai Ketua PGRI Sumsel juga meminta semua guru dan sekolah di semua kabupaten lainnya untuk memantau perkembangan sekolah tatap muka," ujar Zulinto. (tri)