Penonton Antusias Saksikan Penampilan Dulmuluk di Mal

Minggu, 09 November 2025 20:00 WIB

Penulis:Nila Ertina

Suasana pentas Dulmuluk di Opi Mall Palembang
Suasana pentas Dulmuluk di Opi Mall Palembang (Foto WongKito.co/Magang/Joka Munir)

PALEMBANG, WongKito.co —  Pada Pameran Arsitektur Tradisional Sumatra Selatan Tahun 2025 yang diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI pada 7-9 November 2025, penampilan Dulmuluk di Opi Mall menjadi salah satu tontonan yang menarik, pengunjung tampak antusias menyaksikan kesenian tradisional Palembang yang mulai langka tersebut.

Kali ini, pementasan Dulmuluk menampilkan peran dengan tema: Sambeyang Rame yang pelakonnya adalah mahasiswa dari Jurusan Arsitektur Universitas Sriwijaya (Unsri).

Dulmuluk adalah teater tradisional khas Palembang yang menggabungkan unsur drama, musik, dan komedi. Cerita Dulmuluk biasanya mengangkat kisah kerajaan, asmara, dan konflik sosial, namun disampaikan dengan gaya spontan dan humor yang dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Juga:

Randy,  pelestari Dulmuluk menyampaikan bahwa tampil di ruang publik seperti pusat perbelanjaan merupakan kesempatan penting agar kesenian ini tetap dikenal.

"Kami berharap pemerintah dapat membuat program secara berkelanjutan untuk menampilkan kesenian tradisional, di panggung-panggung terbuka sehingga mudah disaksikan publik,” ujarnya.

Foto WongKito.co/Magang/Miftahur Rizki

Ia menegaskan bahwa pelestarian kesenian tradisional membutuhkan dukungan pihak luar, bukan hanya pelaku seninya semata.

“Inilah momentum Dulmuluk bisa tampil di ruang publik, eksis, dan mudah-mudahan bisa menumbuhkan ketertarikan penonton untuk ikut berpartisipasi dalam menghasilkan kesenian tradisional ini,” ujarnya.

Baca Juga:

Selain itu, para mahasiswa Unsri yang menghadiri pameran juga merasa terhibur dan bangga. Adzkia (19), mahasiswa Arsitektur Unsri, menilai pertunjukan Dulmuluk sangat menghibur.

“Acaranya dan pentasnya lucu-lucu, bagus, dan enak dilihat. Jadi seru banget nontonnya,” ungkapnya.

Melalui pameran ini, mahasiswa Arsitektur Unsri ingin membuktikan bahwa seni tradisi tidak hanya bisa dinikmati di panggung formal, tetapi juga dapat hadir di ruang modern dan dekat dengan masyarakat.(Mg/L Revalina)