PGN Fasilitasi Transformasi Digital Petani Karet Pagar Dewa, Pencatatan Hasil Panen Makin Praktis dan Akurat

Selasa, 08 Juli 2025 11:51 WIB

Penulis:Nila Ertina

Aplikasi Taniyuk dukungan PGN untuk transformasi digital petani karet
Aplikasi Taniyuk dukungan PGN untuk transformasi digital petani karet (Ist)

JAKARTA, WongKito.co - Upaya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memperkuat komitmen mendukung kesejahteraan petani Desa Pagardewa, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kali ini, PGN memfasilitasi transformasi digital petani karet Pagardewa bersama Taniyuk.

PGN menggandeng Taniyuk yang merupakan sebuah startup agribisnis digital, agar dapat berkolaborasi dengan Koperasi Padetra Artomulyo selaku kelembagaan petani karet di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim.

"Dengan menggunakan aplikasi Taniyuk memungkinkan petani mencatat hasil panen lateks cair langsung dari ponsel mereka. Pencatatan hasil panen lateks dikolektifkan pada satu gawai yaitu milik bendahara koperasi Padetra Artomulyo," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, Senin (7/7/2025).

Baca Juga:

Proses pencatatannya, hasil panen ditimbang di koperasi, kemudian direkam secara digital, dan harga ditentukan berdasarkan kualitas Dry Rubber Conten (DRC%).

Kemudian, hasil penimbangan sampai industri (off-taker) melalui TaniyukApp, petani akan menerima notifikasi jumlah dan nilai transaksi, serta dapat mencairkan pembayaran melalui mitra Laku Pandai atau transfer bank.

Selama bertahun-tahun, petani karet di Desa Pagar Dewa menjual karet beku (lump), yang harganya fluktuatif dan sangat bergantung pada tengkulak. Kondisi ini membuat posisi tawar petani lemah dan sistem penimbangan yang tidak selalu akurat.

Baca Juga:

Sebagai bagian dari strategi pemberdayaan dan kelembagaan, PGN mendorong Koperasi Padetra Artomulyo untuk bertransformasi menjadi stasiun lateks pertama di Kabupaten Muara Enim yang berkerjasama dengan Taniyuk.

Koperasi tidak hanya menjadi tempat penimbangan, tetapi juga berperan sebagai simpul utama penghubung antara petani dan industri (off-taker) melalui Taniyuk.

"Kami percaya, melalui peran kelembagaan seperti koperasi, petani bisa naik kelas. Bukan sekadar menjual hasil panen, tetapi membangun sistem yang adil, transparan, dan berkelanjutan," ujar  Fajriyah.(*)