Senin, 31 Mei 2021 19:50 WIB
Penulis:Amalia
PALEMBANG, WongKito.co - Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu, Palembang, direncanakan akan ditambah fasilitas semi wild pengelolaan satwa. Rencana ini menjadi pembahasan bersama dari Diskusi Kelompok Terarah (FGD) yang digelar oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan pada 26 Mei lalu.
Kepala Balai KSDA Sumatera Selatan, Ujang Wisnu Barata mengungkapkan, fasilitas semi wild merupakan fasilitas buatan yang mirip dengan habitat alami satwa. Tujuan dibangun untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan satwa di luar habitatnya.
Ia memastikan, kegiatan interaksi antara manusia dan satwa yang terjadi pada fasilitas semi wild tetap dibuat dengan memenuhi prinsip dan kaidah etika kesejahteraan satwa (animal welfare).
“FGD ini merupakan langkah awal, dalam rangka mengeksplorasi ide dan kesiapan Balai KSDA Sumatera Selatan dalam konteks penyiapan ruang dan mitra potensial pendukung pengembangan semi-wild,” ujarnya dalam keterangan tertulis KLHK.
Beberapa masukan penting dari peserta FGD, sebutnya, antara lain tidak memperagakan ataupun mempertontonkan dalam aspek edukasi bagi pengunjung dan masyarakat tentang pengelolaan satwa. Kemudian membangun dan mengoptimalkan pusat informasi termasuk publikasi melalui media social.
“Ada juga masukan agar mengintegrasi antara ruang usaha dengan blok pengelolaan selain blok pemanfaatan yang ada di TWA Punti Kayu. Selanjutnya pengembangan areal transit satwa dan rescue flora untuk kepentingan rilis atau pelepasliaran di resor kota,” ujarnya.
Selain itu, masukan lain meliputi pemilihan jenis satwa untuk semi-wild, yaitu jenis-jenis yang tidak beresiko terhadap pengunjung, misalnya rusa, dan jenis-jenis burung. Disiapkan juga penyelenggaraan dukungan kajian ilmiah terhadap nilai eksistensi TWA Punti Kayu. “Semua sepakat bahwa nilai eksistensi TWA Punti Kayu sangat penting. Oleh karenanya, TWA ini harus kita jaga dan lestarikan bersama, termasuk di dalamnya menjamin keamanan dan kepastian batas kawasannya,” ulas dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno memberikan beberapa poin arahan pengelolaan TWA Punti Kayu ke depan. Ia menyampaikan, area yang kondisinya masih bagus agar dipertahankan, perbaikan sarpras di ruang usaha yang menjadi kewajiban pemegang izin.
Adapun area transit satwa dan rescue flora yang akan dilengkapi fasilitasnya dan berada di ruang publik dapat menjadi alternatif baru bagi edukasi pengunjung, tentang bagaimana merawat satwa transit sampai dengan melepasliarkan. Perlu dibangun pusat informasi dan diperlukan pengembangan berbagai alternatif paket atraksi dan edukasi pengunjung di TWA Punti Kayu.
"TWA Punti Kayu adalah daerah yang penting untuk kota Palembang. Fakta-fakta lapangan dan kondisi terkini agar segera disampaikan untuk kelengkapan bahan kajian pengembangan pengelolaan kawasan,” pesan Wiratno. (tri)