Sepekan Setelah di Setujui ETF Bitcoin Mengalami Pelemahan

Sabtu, 20 Januari 2024 06:51 WIB

Penulis:admin

Editor:admin

Sepekan Setelah di Setujui ETF Bitcoin Mengalami
Sepekan Setelah di Setujui ETF Bitcoin Mengalami (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Bitcoin pada jumat, Januari 2024 mengalami pelemahan berdasarkan data coin market. Satu pekan setelah Amerika Serikat menyetujui Exchange-Traded Fund (ETF).

Amerika Serikat menyetujui bitcoin melalui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Bitcoin mengalami pelemahan sebesar 9,8% dalam seminggu, menempatkan nilai Bitcoin di level US$41.334 atau sekitar Rp645,9 juta dalam asumsi kurs Rp15.628 per-dolar Amerika Serikat (AS). Sabtu, 20 Januari 2024.

Robby, Chief Compliance Officer (CCO) Reku dan Ketua Umum Aspakrindo-ABI, mengekspresikan optimisme terhadap antusiasme investor terhadap aset kripto. 

Baca juga

Dalam sebuah webinar mengenai ETF Bitcoin pada tanggal 17 Januari, Robby menyatakan bahwa saat ini investor cenderung masih bersikap wait and see terhadap perkembangan ekonomi di Amerika Serikat. 

Faktor makroekonomi seperti peningkatan inflasi di Amerika Serikat mencapai 3,4%, lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya sebesar 3,1%, telah meningkatkan kewaspadaan investor terhadap instrumen berisiko tinggi seperti aset kripto.

“Perkembangan yang di luar dugaan tersebut turut meningkatkan kewaspadaan para investor di instrumen berisiko tinggi seperti aset kripto. Walau demikian, potensi untuk menghijau masih terbuka sehingga baiknya kita memantau kondisi pasar selagi melanjutkan berinvestasi,” ungkap Robby dalam webinar yang diselenggarakan Rabu, 17 Januari 2024.

Meskipun demikian, Robby berpendapat bahwa potensi untuk memperoleh keuntungan masih terbuka lebar. Dia menekankan pentingnya terus memantau kondisi pasar sambil melanjutkan kegiatan investasi. 

Menurutnya, adopsi ETF Bitcoin Spot bisa menjadi pendorong signifikan terhadap antusiasme investor. Dengan adanya ETF Bitcoin Spot, investor tradisional dapat masuk ke pasar kripto melalui Bitcoin, yang berpotensi meningkatkan aliran dana tidak hanya dari investor ritel tetapi juga dari investor institusi.

Ketika ditanya mengenai regulasi di Indonesia, Robby menjelaskan bahwa pada tahun 2024, pihaknya berharap akan terjadi peningkatan jumlah pengguna kripto yang signifikan. 

Ia berpendapat bahwa ETF Bitcoin Spot dalam transaksi global dapat meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap Bitcoin. 

Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan pengetahuan, informasi, dan pemahaman mengenai regulasi, termasuk di Indonesia. 

Robby berharap momentum ini dapat membawa industri kripto di Indonesia ke arah yang lebih positif dan inovatif, sambil mengurangi stigma negatif yang masih melekat pada aset kripto.

Pada kesempatan yang sama, Pratiwi Gunawan, seorang pegiat Bitcoin dan Content Creator di Coinveritas, menyatakan bahwa hadirnya ETF Bitcoin Spot mencerminkan minat yang besar dari investor konvensional dan menunjukkan bahwa Bitcoin kini telah sah secara legalitas. 

Menurutnya, persetujuan SEC semakin mengukuhkan eksistensi Bitcoin sebagai kelas aset investasi baru dalam skala global. Pratiwi menganggapnya sebagai milestone penting bagi Bitcoin.

Pratiwi juga mengomentari pergerakan harga Bitcoin yang belum memuaskan bagi sebagian investor saat ini. Namun, ia menyoroti bahwa jika kita melihat teknologi blockchain Bitcoin, masih ada optimisme di pasar. 

“Namun, jika kita melihat blockchain Bitcoin, sebenarnya masih ada optimisme pasar. Oleh karena itu, saat ini merupakan momentum bagi kita untuk berinvestasi Bitcoin dengan harga yang masih terbilang terjangkau sebelum potensi kenaikan di masa mendatang,” ujar Pratiwi.

Hendry Mualim, seorang Analis Bitcoin dan Content Creator di KonsultanBTC, menyatakan bahwa tahun 2024 ini merupakan era baru untuk Bitcoin. 

Baca juga

Kehadiran perusahaan-perusahaan besar seperti BlackRock dan Fidelity menjadi indikator bahwa Bitcoin semakin menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan oleh para investor dan manajer aset. 

Menurut Hendry, momentum dari ETF Bitcoin Spot juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bitcoin sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat investor pemula untuk memulai investasi kripto.

“Bagi investor berpengalaman, kondisi yang tengah terkoreksi seperti saat ini dapat dimanfaatkan untuk buy the dip, selagi memantau kondisi pasar kembali menghijau,” kata Hendry. 

Hendry menekankan pentingnya memantau kondisi pasar agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat saat pasar kembali menghijau.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 19 Jan 2024