Palembang
Sabtu, 02 November 2024 09:03 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Redaksi Wongkito
MENJELANG sore di tengah hujan di awal bulan November, lebih dari 100 siswa dan siswa kelas 10 dan 11 SMAN Sumatera Selatan (SMAN Sumsel) yang berlokasi di kawasan Jakabaring, Kota Palembang, tampak bersemangat memasuki ruangan teater sekolah.
Siswa-siswi bersiap menyerap ilmu tentang jurnalisme dan cara menulis artikel bagi pemula, kali ini akan mereka pelajari langsung dari Nila Ertina, seorang jurnalis senior perempuan yang juga Pemimpin Redaksi WongKito.co.
Dengan gaya bicara yang hangat dan penuh semangat, Nila mengajak para siswa/siswi untuk memahami dasar-dasar jurnalisme.
“Mari kita mulai dengan memahami definisi jurnalisme," kata dia memberikan kesempatan kepada siswa dan siswi untuk menyampaikan pendapatnya tentang jurnalisme.
Baca Juga:
Dua orang pelajar SMAN Sumsel akhirnya dengan lantang secara bergantian menyampaikan bahwa jurnalisme itu adalah mengumpulkan, mengedit, dan menerbitkan berita untuk disampaikan kepada publik.
Nila juga memperkenalkan konsep piramida terbalik yang digunakan dalam penulisan berita lempang atau straight news, yaitu susunan yang dimulai dari bagian berita yang paling penting.
“Berita ditulis dari yang paling dramatis atau terkuat, diikuti dengan informasi penting lainnya, dan diakhiri dengan bagian yang kurang penting,” paparnya, membuat para siswa terfokus pada penjelasannya.
Berita juga berisi laporan peristiwa aktual atau terbaru ditulis secara singkat lugas dan langsung. Keheningan sesaat berubah menjadi suasana penuh antusiasme ketika Nila mengajak para siswa mengidentifikasi unsur 5W+1H dalam teras berita yang ditampilkan di layar.
Siswa-siswi berlomba-lomba mengangkat tangan untuk ikut serta dalam observasi, menandakan ketertarikan mereka yang tinggi terhadap materi.
Baca Juga:
Mutia, salah satu siswa kelas 11, tampak serius mengikuti setiap penjelasan. Ia mengakui pentingnya materi ini, terutama untuk kehidupan sehari-hari.
“Ini materi yang sangat berguna karena komunikasi yang kita lakukan setiap hari berkaitan dengan media. Dari sesi ini, kami belajar cara menulis, mengobservasi, dan menyusun data dengan benar,” ujarnya dengan semangat.
Diskusi dan tanya jawab berlangsung sepanjang sesi, menciptakan suasana yang hangat dan kolaboratif. Nila pun menutup pertemuan dengan pesan yang membekas di hati para siswa, “Jangan pernah berhenti membaca dan menulis, karena keduanya sangat penting dalam menuntun kehidupan ini.”
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Pustakawati SMAN Sumsel, Dewi Krisnawati dan guru lainnya.
Ketika sesi berakhir, para siswa meninggalkan ruangan teater dengan wajah puas dan penuh inspirasi. Dengan langkah menuju kamar asrama, mereka membawa semangat baru dan pengetahuan yang akan memperkaya hari-hari mereka ke depan.(Mel)