DBD
Rabu, 29 Mei 2024 06:52 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
Oleh: Jenia Sabila, Jumi'atul Munawaroh, Lira Auliya, Nadiah Syahkirah, Rahel Theresia Viona, Selvi Nafisya Putri, Slavika Natasya*
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria merupakan dua penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Kedua penyakit ini berkaitan erat dengan kondisi lingkungan yang kurang baik.
Kekinian, perubahan iklim, urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk juga berkontribusi pada peningkatan kerentanan terhadap kedua penyakit ini. Lingkungan perumahan yang padat dan sanitasi yang tidak memadai menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk vektor penyakit, yaitu Aedes aegypti untuk DBD dan Anopheles penyebab malaria.
Data Dinas Kesehatan Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) selama Januari hingga Desember 2023 tercatat sebanyak 650 kasus DBD. Dimana, 10 orang pasien diantaranya meninggal, dengan rincian enam laki-laki dan empat perempuan.
Dalam menghadapi ancaman nyamuk sebagai vektor penyakit DBD dan malaria, serai dan sirih sudah terbukti dapat digunakan sebagai pembasmi nyamuk secara alami. Serai memiliki aroma khas yang menghalangi nyamuk untuk mencium asam laktat dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh manusia. Sedangkan sirih memiliki kandungan citral dan myrcene yang berfungsi untuk mengusir nyamuk secara alami.
Berikut adalah beberapa observasi tim mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya (Unsri) selama English Camps di Kelurahan 26 Ilir Kota Palembang terkait tanaman sirih dan serai yang dapat membasmi nyamuk penyebab DBD dan malaria.
Tanaman asli Indonesia
Sirih sebagai tanaman asli Indonesia biasanya tumbuh merambat, tapi lebih sering bersandar pada batang pohon. Sebenarnya daun sirih memiliki banyak sekali manfaat dan khasiat. Salah satu khasiatnya adalah dapat menjadi tanaman yang bisa menolak datangnya nyamuk penyebab DBD dan malaria. Minyak atsiri yang terkandung dalam daun sirih di hasilkan kelenjar khusus sehingga daun sirih dapat menyebarkan bau yang khas dan bau inilah yang tidak disukai oleh nyamuk.
Daun sirih adalah salah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk membunuh jentik nyamuk yang menyebabkan penyakit demam berdarah karena mengandung alkaloid dan senyawa lain, yang dapat menjadi racun bagi serangga.
Studi menunjukkan bahwa berbagai jenis ekstrak daun sirih, termasuk ekstrak daun sirih hijau, ekstrak daun sirih kuning, dan ekstrak daun sirih merah, dapat dapat efektif sebagai daya tolak terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Namun, dari semua ekstrak daun sirih, ekstrak daun sirih hijau adalah yang paling efektif sebagai repelen karena mengandung senyawa eugenol.
Lalu, serai merupakan tanaman herbal yang dapat melindungi tubuh manusia agar terhindar dari gigitan nyamuk. Tanaman serai wangi yang menghasilkan minyak atsiri yang dikenal sebagai Citronella Oil. Citronella oil atau minyak citronella mengandung dua senyawa kimia penting yaitu Sitronelal dan Geranniol yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk.
Senyawa kimia yang terkandung dalam serai tersebut merupakan bahan aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari serangga, termasuk nyamuk sehingga penggunaan bahan-bahan ini sangat bermanfaat sebagai pengusir nyamuk, hal ini disebabkan senyawa CO2 yang dihasilkan oleh kelenjar pada kulit manusia dapat dideteksi nyamuk melalui penciuman dan penglihatan. Kandungan citronella dalam serai tidak hanya bisa mengusir nyamuk, tetapi juga dapat membunuh nyamuk.
Jika saya seorang peneliti epidemiologi: Saya akan menguji efektivitas penggunaan sirih dan serai terhadap menurunnya angka kejadian DBD pada dua rusun yang ada di Kota Palembang. Saya akan menggunakan studi desain cluster randomised controlled trial (cluster RCT).
Dengan studi desain ini saya membandingkan antara rusun A yang terdapat serai atau sirih di halaman rumah tangganya dan menggunakannya untuk membasmi nyamuk penyebab DBD dan rusun B yang tidak terdapat serai atau sirih di halaman rumah tangganya.
Kelemahan eksperimen menggunakan studi desain cluster RCT adalah cukup sulit untuk memanajemen dan bekerja sama karena studi desain ini membutuhkan banyak pihak.
Kelebihan dari eksperimen menggunakan studi desain cluster RCT adalah dapat menggunakan teknik randomisasi membuat kelompok dapat dibandingkan berdasarkan faktor yang diketahui dan tidak diketahui dan dengan hal ini, dapat meminimalisir faktor perancu yang dapat mengakibatkan bias.
Lesson to learn: Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue dan malaria di lingkungan sekitar penting.
Pertama, pemahaman tentang penyebab memungkinkan kita untuk mengambil tindakan pencegahan yang efektif.
Misalnya, dengan mengetahui bahwa nyamuk Aedes aegypti menyebarkan virus DBD, kita dapat mengurangi risiko dengan menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air yang menjadi sarang nyamuk.
Kedua, pengetahuan tentang penyebab memungkinkan kita untuk mengenali gejala lebih awal dan mencari perawatan medis dengan cepat.
Terakhir, informasi ini dapat membantu kita dalam mengedukasi orang lain tentang cara melindungi diri dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, serta mengadvokasi praktik pencegahan di masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, mengetahui penyebab DBD dan malaria memberikan manfaat besar bagi kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Kemudian menerapkan 3M Plus merupakan langkah pemberantasan sarang nyamuk yang efektif untuk mengurangi risiko demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. 3M Plus adalah menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang barang-barang bekas.
Selain itu, penanggulangan juga sangat diperlukan. Nyamuk penyebab DBD dan malaria dapat dibasmi secara alami menggunakan daun sirih dan serai yang mengandung zat tertentu yang tidak disukai nyamuk yang mengakibatkan berkurangnya populasi nyamuk di lingkungan sekitar.
*Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM Unsri & Volunteers English Camps 2024
Editor: Najmah, Rudi Harsam
setahun yang lalu