Transaksi e-Commerce Indonesia Capai Rp 108,54 Triliun pada Kuartal I-2022, Ini Penjelasannya

Jumat, 12 Agustus 2022 11:17 WIB

Penulis:Nila Ertina

Ilustrasi e-commerce
Ilustrasi e-commerce (Ilustrasi TrenAsia/Deva Satria)

JAKARTA – Pada kuartal I-2022, nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce Indonesia secara domestik dan global mengalami peningkatan 23% secara tahunan ke angka Rp108,54 triliun. 

“Pertumbuhan nilai transaksi e-commerce yang cukup pesat ini didorong oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja online atau daring,” kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, mengutip TrenAsia.com, Jumat (12/8/2022) .

Selain itu, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital dan akselerasi layanan perbankan digital pun menjadi faktor yang memengaruhi pertumbuhan tersebut. 

Susiwijono menambahkan, potensi platform e-commerce sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Pandemi COVID-19 pun turut mengakselerasi adopsi digital di masyarakat.

Berdasarkan negara tujuan utama dalam transaksi lintas batas (cross border), Tiongkok menduduki peringkat pertama sebagai wilayah yang melakukan transaksi e-commerce dengan intensitas tertinggi dengan Indonesia dengan persentase sebesar 41%. Sementara itu, peringkat kedua dan ketiga diisi oleh Amerika Serikat 10% dan Singapura 10%. 

Sementara itu, per kuartal II-2022, transaksi ekonomi digital secara keseluruhan pun masih menunjukkan tren meningkat. Nilai transaksi uang elektronik tercatat tumbuh 39,85% secara tahunan. Kemudian, nilai transaksi perbankan digital pada kuartal II-2022 pun meningkat 38,45% secara tahunan.

Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$70 miliar atau setara dengan Rp1,03 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp14.799 per dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga:

Angka ini mengindikasikan pertumbuhan sebesar 49% dibandingkan ekonomi digital tahun 2020 yang mencatat angka US$47 miliar (Rp695,55 triliun).

Susiwijono pun menyampaikan, 40% pangsa pasar ekonomi digital ASEAN disumbang oleh Indonesia. Maka dari itu, ekonomi digital Indonesia memiliki potensi yang cukup besar.

"Perkembangan ekonomi digital luar biasa dibandingkan semua negara ASEAN, Indonesia porsinya sekian kali lipat dibandingkan negara ASEAN lainnya sangat dominan dan diprediksi akan terus tumbuh sangat signifikan," kata Susiwijono.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 12 Aug 2022