Kamis, 16 Desember 2021 07:22 WIB
Penulis:Nila Ertina
NORTH CAROLINA – Usai dipenjara selama 20 tahun, Darryl Howard, seorang pria asal North Carolina, Amerika Serikat, menerima uang US$6 juta sebagai ganti rugi karena salah tuduhan.
Ceritanya pada tahun 1995, Howard dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan pembakaran dalam kematian Doris Washington, 29 tahun dan anaknya yang berusia 13 tahun, Nishonda yang terjadi pada tahun 1991.
Saat itu ia dijatuhi hukuman 80 tahun kurungan penjara, tetapi pada 2016 hukumannya dipotong oleh seorang hakim dengan kesalahan penuntutan dan bukti DNA baru.
Setahun kemudian, ia mengajukan gugatan hak sipil federal terhadap Darryl Dowdy, mantan detektif Durham, dan lainnya karena telah mengarang cerita dan membuatnya dihukum, menurut laporan WTVD-TV seperti dikutip TrenAsia.com dari Insider pada 15 Desember 2021.
Baca Juga:
Sekitar setahun setelah Washington dan Nishonda terbunuh, Dowdy menjelaskan rincian kasus pada seorang pekerja seks dan pecandu narkoba dengan masalah kesehatan mental, Angela Oliver.
Dalam rekaman yang digunakan dalam persidangan pada tahun 1995, Oliver mengaku melihat Howard menyerang korban dan membawanya untuk dibakar, meskipun bukti fisik yang menghubungkan Howard dengan tempat kejadian tidak ditemukan.
Menurut laporan outlet berita lokal, News & Observer seperti dikutip TrenAsia.com pada 15 Desember 2021, dugaan penyebab kematian Washington adalah pukulan di dada, dan putrinya dicekik. Mereka ditemukan di atas ranjang di sebuah apartemen yang dibakar.
Pada bulan Agustus tahun ini, Oliver menarik kembali pernyataannya dan mengaku bahwa Dowdy melatihnya mengenai apa saja yang harus dikatakan. Dowdy kemudian menjadi satu-satunya terdakwa dalam gugatan tersebut, dan ditemukan telah memalsukan bukti selama penyelidikannya.
Pada tanggal 1 Desember, hakim di North Carolina memutuskan untuk memberi ganti rugi sebesar US$6 juta pada Howard.
“Saya bersyukur atas keputusan itu, tetapi saya agak kesal dengan kerugiannya. Bayangkan saja saya harus mendekam 23 tahun di penjara,” tegas Howard pada News & Observer.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 15 Dec 2021