BMKG
Minggu, 31 Oktober 2021 11:49 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Sejak beberapa hari ini ramai imbauan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dengan La Nina. BMKG Meminta warga RI agar mewaspadai dampak La Nina, sejumlah daerah termasuk di Sumatera Bagian Selatan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan persnya menjelaskan La Nina mengancam ketahanan pangan Indonesia, terutama sektor pertanian dan perikanan.
Hal itu, berkaitan dengan hujan deras dan angin kencang akibat La Nina, kata dia, beberapa hari lalu.
Dwikorita mengungkapkan ancaman ketahanan pangan yang dimaksud dampak La Nina adalah banjir, hama dan timbulnya penyakit tanaman.
Karena itu, dia berharap agar pemerintah bisa lebih konsen dalam mendukung sektor pertanian dan perikanan sehingga dampak bencana dapat diminimalisir.
Seperti diketahui, jika hujan terus menerus akan berdampak pada menurunnya kualitas tanaman budidaya pertanian, tambah dia.
Sementara sektor perikanan akan sangat terganggu La Nina karena nelayan kesulitan untuk pergi melaut.
Dengan demikian, tangkapan ikan pun akan sangat berkurang akibat ketinggian gelombang yang menyebabkan nelayan sulit untuk mencari ikan, kata dia.
Apa itu La Nina
La Nina adalah situasi adanya fenomena mendinginnya Suhu Muka Laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur melampaui batas normal.
Hal itu, berpengaruh pada sirkulasi udara global sehingga udara lembab mengalir lebih kuat dai Samudra Pasifik ke arah Indonesia.
Dampaknya, di wilayah Indonesia banyak terbentuk awan yang akan meningkatkan curah hujan.
La Nina diprediksi akan berlangsung pada Oktober 2021 sampai Februari 2022.
Seperti tahun 2020, Sumatera Bagian Selatan menjadi salah satu kawasan di Indonesia yang terdampak La Nina.(*)