Industri Film Hollywood Lumpuh, Aktor Mogok Kerja

Industri Film Hollywood Lumpuh, Aktor Mogok (Ist)

CALIFORNIA, WONGKITO.CO - Aksi mogok kerja tidak saja di alami buruh pabrik, tetapi aktor juga dapat melakukannya. Puluhan aktor dan aktris Hollywood melakukan mogok kerja terkait tidak adanya titik terang tentang pembayaran.

Sebelumnya aksi mogok sudah terlebih dahulu dilakukan oleh para penulis naskah. Para artis yang tergabung dalam Screen Actors Guild (SAG-AFTRA) mengeluarkan perintah mogok kerja. Sabtu, 15 juli 2023.

Sebelumnya, para aktor disebut telah melakukan pembicaraan dengan studio tentang tuntutan terkait gaji dan ancaman kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI). Sayangnya, hal ini berakhir tanpa kesepakatan.

Baca juga

"Ini adalah momen sejarah, momen kebenaran - jika kita tidak berdiri tegak sekarang, kita semua akan dalam masalah," kata presiden SAG-AFTRA Fran Drescher sebagaimana dikutip TrenAsia.com jaringan media Wongkito.co dari Reuters.

Industri Terancam Lumpuh

Mogok kerja para penulis naskah dan aktor menyebabkan  bisnis film terancam lumpuh. Pasalnya, hampir semua produksi dan set film ditutup sehingga menyebabkan serial televisi populer tertunda dalam waktu yang lama.

Studio film juga mulai merombak timeline mereka. Terburuk, jika ini terus berlangsung, rilis film box office kemungkinan ditunda.

Lantaran aksi mogok, para aktor tak mempromosikan beberapa rilis film laris tahun ini. Padahal, ini merupakan momen puncak blockbuster musim panas industri film.

Lebih lanjut, Film baru yang ditunggu-tunggu, "Oppenheimer", tak jadi melakukan pemutaran perdana di London sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi mogok.

"Kami tahu ini saat penting dalam industri dan isu-isu yang terlibat perlu ditangani. Saya tahu semua orang berusaha mendapatkan kesepakatan yang adil, itulah yang diperlukan, jadi kami akan mendukungnya," kata aktor Inggris Kenneth Branagh saat menghadiri karpet merah beberapa waktu lalu.

Baca juga

Aksi Mogok Terbesar Sejak Empat Dekade

Hollywood belum pernah menghadapi aksi mogok dua serikat pekerja sekaligus sejak 1960. Sebelumnya, kedua serikat pernah menggelar mogok karena menuntut pembayaran residu dari film yang dijual ke TV jaringan. Saat ini, mereka menuntut hal serupa pada layanan streaming.

"Anda harus berpendapatan US$26.000 (Rp388 juta, asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS) setahun untuk memenuhi syarat untuk asuransi kesehatan dan akan ada banyak orang yang melampaui ambang batas itu melalui pembayaran residu mereka," ujar aktor Matt Damon pada acara promosi film "Oppenheimer".

"Harus ada uang yang dihasilkan dan perlu dialokasikan dengan cara memperhatikan orang-orang yang berada di pinggiran," tambahnya.

Sayangnya, saat ini banyak layanan streaming belum meraup laba lantaran perusahaan menghabiskan miliaran dolar untuk pemrograman upaya promosi menarik pelanggan.

Sebagai catatan, Disney, NBCUniversal Comcast Corp, dan Paramount Global masing-masing kehilangan ratusan juta dolar dari streaming di kuartal terakhir. Pada saat yang sama, maraknya video online menggerus pendapatan iklan televisi karena penonton TV tradisional terus menyusut.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 14 Jul 2023 

Editor: admin

Related Stories