16 Prioritas Ekonomi Dalam Pertumbuhan ASEAN

.16 Prioritas Ekonomi Dalam Pertumbuhan ASEAN (Ist)

SHENZHEN, Wongkito.co - ASEAN sebagai pusat pertumbuhan Epicentrum of Growth. Indonesia sebagai ketua ASEAN mendorong agar kawasan Asia Tenggara menjadi kawasan dengan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita, menteri Perindustrian saat menghadiri forum on Energing Industries di Shenzhen RRT mengatakan, ada 16 prioritas ekonomi yang akan di usung dan taget capaian untuk mendukung ASEAN epicentrum of growth. Rabu 5 juli 2023

Baca juga

China-ASEAN Forum tersebut mengangkat tema openness, inclusiveness, coordination and sharing for greater practical cooperation in emerging industries. Dalam forum ini Menperin mengangkat isu-isu prioritas dari Keketuaan ASEAN 2023. 

Terkait isu prioritas ekonomi yang terkait upaya recovery and rebuilding, Menperin mengemukakan, Indonesia akan mendorong prospek pemulihan untuk membangun kembali pertumbuhan regional, konektivitas, dan daya saing, serta memperkuat ketahanan pangan dan keuangan dengan memastikan rantai pasok pangan. 

“ASEAN bertekad untuk membuat koalisi kerja sama yang kuat, optimis, dan didorong dengan semangat persatuan,” tuturnya.

Lebih jauh, ASEAN merupakan kawasan yang memiliki potensi yang sangat besar. Hal tersebut mencakup antara lain penduduknya yang mencapai lebih dari 650 juta jiwa serta pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. 

“Sesuai yang disampaikan Bapak Presiden RI Joko Widodo, bahwa banyak barang-barang produksi yang berkualitas yang telah dihasilkan oleh anggota ASEAN. Kekuatan inilah yang ingin kita satukan agar kawasan ini menjadi sebuah pusat produksi, utamanya sesuai dengan potensi yang kita miliki. Misalnya electric vehicle (EV), baterai EV, dan produk-produk lainnya yang memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan negara-negara yang lain. Apalagi China adalah produsen EV terbesar di dunia, jadi ini kesempatan penting,” paparnya.

Baca juga

Isu berikutnya adalah mempercepat transformasi ekonomi digital yang inklusif dan partisipatif, serta meningkatkan infrastruktur digital yang berkualitas untuk menjembatani kesenjangan digital.

 “ASEAN telah memiliki potensi yang sangat besar dengan estimasi nilai ekonomi digital akan mencapai USD1 triliun pada tahun 2030,” sebut Agus.

Menurutnya, terdapat tantangan dalam upaya pengembangan ekonomi digital, dan hal tersebut dapat diselesaikan dengan kolaborasi antara stakeholder publik dan partisipasi dari sektor privat, sehingga akan meningkatkan infrastruktur digital dan mengatasi kesenjangan digital di masyarakat. 

Di samping itu, ASEAN juga turut memperhatikan keberlanjutan dalam upaya perekonomian dalam rangka menerapkan praktik bisnis jangka panjang yang bermanfaat bagi generasi yang akan datang. 

“ASEAN berharap dapat menjadi pemimpin global dalam ekosistem mobil listrik. Kemitraan dengan Tiongkok sebagai produsen terbesar EV yang pangsa pasarnya mencapai sepertiga dari produksi global akan dapat mewujudkan cita-cita ASEAN menjadi lebih hijau dan berkelanjutan melalui upaya regional ini,” imbuhnya.

Menperin menambahkan, pihaknya meminta kepada seluruh stakeholder untuk dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Indonesia, ASEAN, dan RRT dalam mengembangkan kemitraan yang prospektif di masa depan.

 “Tujuannya adalah untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan menggunakan kemampuan yang kita miliki,” terangnya.

Pada kesempatan ini, Agus menyebutkan, sektor industri ASEAN mampu menyumbang sebesar 35% dari Produk Domestik Regional Bruto. “Sementara itu, kontribusi sektor industri terhadap PDB nasional juga meningkat drastis sejak pandemi, yang mencapai 16,77% pada triwulan I tahun 2023. 

Oleh karena itu, kami berharap bahwa Forum China-ASEAN mampu menjaga momentum di tengah lingkungan global yang amat dinamis. 

Kolaborasi sangat diperlukan untuk membangun kerja sama ekonomi yang saling menghormati dan menguntungkan, termasuk menjamin keberlanjutan rantai nilai di kawasan,” tegasnya. (SP). ***

Tulisan ini telah tayang di floresku.com oleh redaksi pada 05 Jul 2023 

Editor: admin
Bagikan

Related Stories