5 Drama Korea yang Tokoh Utamanya Berprofesi Jurnalis

Drakor Twenty Five, Twenty One. (soompi.com)

JAKARTA, WongKito.co - Hanya sedikit profesi cocok untuk diangkat menjadi drama Korea (drakor) seperti jurnalisme. Dalam drama Korea, para wartawan digambarkan sebagai pencari kebenaran, pahlawan yang enggan, idealis, sinis, detektif, pendongeng di zamannya. Tak jarang, mereka memerankan semua peran tersebut sekaligus.

Baik saat menghadapi media sensasional, mengejar konspirasi yang berlangsung puluhan tahun, menavigasi politik yang rumit di ruang redaksi modern, maupun berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, karakter-karakter ini menunjukkan bagaimana pencari kebenaran dapat membentuk kehidupan, hubungan, bahkan sejarah.

Dilansir dari Soompi, berikut pemeran utama drama Korea yang berhasil merebut hati penonton sekaligus mengukir nama mereka di dunia jurnalistik.

Berikut drakor yang tokoh utamana seorang jurnalis:

1. Pinocchio

Choi In Ha (Park Shin Hye) adalah putri seorang pembawa berita dan reporter terkenal. Seperti ibunya, ia bercita-cita menjadi jurnalis, namun memiliki kondisi langka yang membuatnya mengalami cegukan setiap kali berbohong.

Sementara, sahabat masa kecilnya, Choi Dal Po (Lee Jong Suk), memilih dunia jurnalistik dengan alasan yang sangat berbeda, ia ingin mengungkap kasus dan kesalahan pelaporan oleh seorang jurnalis yang menghancurkan keluarganya.

Saat keduanya memulai karier sebagai reporter pemula, mereka menyadari bahwa jurnalistik bukan sekadar soal etika, melainkan juga soal menavigasi kekuasaan, tekanan, dan area abu-abu yang tidak nyaman.

Hubungan asmara mereka manis dan hangat, namun inti sebenarnya dari cerita ini adalah kritik terhadap media sensasional serta penggambaran bagaimana berkata jujur sering membawa konsekuensi pribadi.

Kamu bisa melihat Dal Po menghadapi sistem yang telah menzaliminya, sementara In Ha belajar bahwa kejujuran adalah beban sekaligus kekuatan. Pinocchio adalah sebuah tontonan emosional dan sangat manusiawi tentang bagaimana jurnalisme dapat menghancurkan dan menyelamatkan.

2. Twenty Five, Twenty One

Drama bertema coming-of-age, Twenty Five, Twenty One, berhasil mencuri perhatian penonton melalui nuansa nostalgia, kilas balik yang lembut ke masa-masa indah sekaligus menghadirkan pahit-manisnya cinta pertama.

Drama ini juga menampilkan salah satu penggambaran paling sensitif tentang seorang jurnalis muda. Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk), yang dulunya anak dari keluarga kaya yang jatuh akibat krisis IMF, dengan tekun membangun kembali hidupnya dan akhirnya menemukan tujuan sebagai reporter olahraga.

Na Hee Do (Kim Tae Ri), seorang atlet anggar, menjadi tokoh penting dalam perjalanan Yi Jin. Keduanya awalnya berteman, dan ikatan mereka secara bertahap berkembang menjadi sesuatu yang lebih.

Saat Hee Do menanjak dalam karier anggarnya, liputan Yi Jin menjadi catatan tentang impian, patah hati, dan kemenangan Hee Do. Perkembangannya, dari pemuda yang terombang-ambing dan ragu menjadi seorang pencerita yang bertanggung jawab, menjadi tulang punggung emosional serial ini, menjadikan jurnalistik sebagai bentuk ketahanan dan tanggung jawab.

Twenty Five, Twenty One termasuk drama langka yang membuat penonton begitu terikat dengan perjalanan karakter-karakternya. Baik Nam Joo Hyuk maupun Kim Tae Ri berhasil memenangkan hati penonton dengan penampilan mereka yang penuh semangat dan tekad.

3. My Perfect Stranger

My Perfect Stranger mengubah narasi jurnalis menjadi misteri perjalanan waktu yang mendebarkan. Yoon Hae Joon (Kim Dong Wook), seorang pembawa berita yang terkenal karena integritasnya, tiba-tiba terbawa ke tahun 1980-an saat menyelidiki kasus pembunuh berantai.

Di sana, ia bertemu Baek Yoon Young (Jin Ki Joo), seorang wanita yang putus asa ingin mengubah masa lalu demi menyelamatkan ibunya. Bersama-sama, mereka mengungkap rahasia yang tersembunyi di sebuah kota kecil dan menyadari bahwa bahkan kebenaran kecil sekalipun dapat mengubah masa depan.

Daya tarik drakor ini tidak hanya terletak pada misterinya, tetapi juga pada cara cerita ini menggambarkan dampak dari penceritaan sepanjang waktu, mengingatkan penonton bahwa jurnalis sering memikul beban sejarah yang tak pernah mereka niatkan untuk ubah.

Kim Dong Wook dan Jin Ki Joo berhasil memastikan alur cerita tetap cepat dan menegangkan sepanjang tayangan.

4. Vigilante

Gelap, bergaya, dan sarat dengan muatan moral, Vigilante menampilkan jurnalistik dari perspektif masyarakat yang haus akan keadilan.

Kim Ji Yong (Nam Joo Hyuk) menjalani kehidupan ganda. Ia adalah siswa akademi kepolisian teladan di siang hari dan seorang vigilante brutal di malam hari, menindak para kriminal dengan tangannya sendiri. Tak lama kemudian, ia menjadi objek obsesi Choi Mi Ryeo (Kim So Jin), seorang reporter investigasi yang cerdas dan tak kenal lelah.

Dinamika kucing dan tikus di antara mereka berubah menjadi konfrontasi tentang keadilan, legalitas, dan cerita-cerita yang membentuk opini publik.

Saat Mi Ryeo menyelidiki fenomena vigilante lebih dalam, serial ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit tentang kejahatan, hukuman, dan kekuatan media dalam menjadikan pejuang keadilan sebagai pahlawan atau monster. Drama ini sangat menegangkan, provokatif, dan sangat relevan dengan kondisi saat ini.

5. Nice to Not Meet You

Bayangkan seorang wartawan politik yang tiba-tiba terjun ke dunia hiburan yang penuh gejolak. Wi Jeong Sin (Lim Ji Yeon), seorang jurnalis politik pemenang penghargaan yang terpaksa menangani berita hiburan, bertemu dengan Lim Hyeon Jun (Lee Jung Jae), seorang aktor yang sangat ingin lepas dari stereotip peran.

Awalnya hubungan mereka dipenuhi ketegangan profesional, namun perlahan berkembang menjadi ketertarikan yang tak terduga, saat insting tajam Jeong Sin bertabrakan dengan dunia gemerlap Hyeon Jun.

Serial ini berhasil karena memadukan romansa dengan satir industri, mengupas isu stereotip peran, pencitraan publik, dan interaksi kompleks antara selebriti dengan wartawan yang meliput mereka. Daya tariknya terletak pada humor yang realistis, politik redaksi yang terasa nyata, dan ketegangan yang memikat antara dua karakter yang saling menantang satu sama lain.

Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com, jejaring media WongKito.co, pada 13 Desember 2025.

Editor: Redaksi Wongkito
Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories