Ragam
Aplikasi PrimaKu Hadirkan Solusi Terintegrasi untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak, Sebagai Cara Turut Menyukseskan Pekan Imunisasi Dunia
JAKARTA, WongKito.co - Selama hampir 2,5 tahun pandemi COVID-19 berdampak besar terhadap merosotnya kualitas hidup anak Indonesia karena tumbuh kembang yang terganggu akibat kian menurunnya cakupan imunisasi rutin selama pandemi. Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 1,7 juta anak Indonesia yang belum menerima imunisasi dasar lengkap selama periode 2019-2021.
Kekinian, situasi pandemi COVID-19 telah lebih terkendali, maka upaya memulihkan kesehatan dan tumbuh kembang anak kembali menjadi fokus utama orang tua dan pemerintah agar kembali ke taraf optimal.
PrimaKu selaku pelopor aplikasi tumbuh kembang anak dan partner resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hadir mendukung pemerintah dalam memudahkan para orang tua untuk mencatat rekam jejak pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai solusi utama yang terintegrasi.
Baca Juga:
- Wamendag Sebut Produktivitas Naik Stabilitas Perdagangan Ikut Naik, Digitalisasi Pasar Rakyat
- Safari Ramadhan, Pemprov Sumsel Apresiasi Partisipasi Kilang Pertamina Plaju Dalam Pembangunan Daerah
- Miniatur Ampera Bolu Kojo Pecahan Rekor MURI, Tim PKK di Palembang Turut Mendukung
Pekan Imunisasi Dunia yang akan berlangsung pada 24-30 April 2022 menjadi salah satu momentum penting bagi optimalisasi tumbuh kembang anak. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta pada hari Selasa (19/4), Muhammad Aditriya Indraputra, CFA, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) PrimaKu menyatakan, “Kami ingin ikut berperan menyukseskan Pekan Imunisasi Dunia melalui aplikasi PrimaKu yang hingga kini telah digunakan oleh hampir 1 juta orang tua di Indonesia. Melalui salah satu fitur Imunisasi di PrimaKu, para orang tua bisa memperoleh daftar, manfaat, serta jadwal pengingat guna meminimalisir terlambatnya imunisasi yang berpotensi mempengaruhi kesehatan anak”.
Tidak hanya imunisasi, tumbuh kembang anak secara holistis dapat dipengaruhi banyak faktor DR. dr. Ari Prayitno, Sp.A(K) - Ketua Bidang Organisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia turut menambahkan bahwa pemenuhan kebutuhan gizi anak juga memiliki kontribusi dalam mencegah stunting yang menjadi salah satu problematika tumbuh kembang anak Indonesia.
“Kami menyadari untuk memonitor semua hal tersebut cukup kompleks dan dibutuhkan inovasi untuk meningkatkan taraf kesehatan anak-anak di Indonesia, salah satunya lewat PrimaKu, aplikasi yang menjadi mitra resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia,” ujar dr. Piprim.
Untungnya, hal ini tak lagi jadi kendala karena kehadiran PrimaKu dapat mempermudah itu semua. “Berangkat dari kompleksitas permasalahan tersebut, ini alasan utama kami menghadirkan PrimaKu sebagai aplikasi yang interaktif, terpercaya, dan mudah digunakan karena dapat dikelola bersama oleh ibu, ayah, bahkan keluarga dan pengasuh,” imbuh Aditriya.
Di dalam aplikasi gratis yang telah diunduh oleh hampir 1 juta pengguna ini, orang tua juga dapat mengisi data medis anak, seperti berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepala. Data medis tersebut nantinya akan menghasilkan sebuah grafik pertumbuhan yang mudah dipahami guna mengetahui apakah tumbuh kembang sang buah hati normal atau tidak sesuai dengan usia serta jenis kelaminnya.
Baca Juga:
- Bikin Es Merah Delima Yuk! Ini Caranya Mudah Dipraktikkan
- Kesempatan, Berikut Daftar BUMN Buka 2.700 Lowongan Kerja Baru
- Dukung Desa Digital, XL Axiata Donasi Laptop ke Ponpes
Untuk memperkaya referensi serta pemahaman tentang tumbuh kembang dan kesehatan anak, PrimaKu juga menghadirkan fitur artikel yang divalidasi oleh para dokter, telekonsultasi dengan dokter spesialis anak yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, hingga berdiskusi bersama ribuan komunitas orang tua dan dokter spesialis anak yang tergabung di dalam aplikasi. Dengan demikian, PrimaKu dapat menjadi alternatif pengganti buku Kesehatan Ibu Anak (KIA).
Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) - Executive Director International Pediatric Association yang juga berperan penting sebagai Advisory Board PrimaKu menegaskan bahwa pertumbuhan anak yang optimal telah menjadi perhatian dan komitmen tidak hanya di Indonesia tetapi juga global.
“Digitalisasi memberikan kesempatan kepada para orang tua untuk memudahkan sekaligus mendisiplinkan proses pemantauan tumbuh kembang anak guna meningkatkan kualitas hidup mereka. Menjadi suatu kebanggaan bahwa Indonesia telah memiliki aplikasi yang tidak hanya dapat berkontribusi dalam mencegah serta mendeteksi dini stunting, tapi juga double burden of malnutrition lainnya seperti overweight, obesitas, hingga gangguan pertumbuhan dan perkembangan lainnya. Edukasi terus menerus dan kolaborasi yang melibatkan seluruh stakeholder kesehatan akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan anak pasca pandemi ini,” tegas Prof. Aman.
Ke depannya PrimaKu berkomitmen untuk terus berinovasi meningkatkan kualitas hidup anak dan orang tua, optimalisasi tumbuh kembang anak, serta mendorong terjadinya sinergi semua pihak demi mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan unggul.(ril)