Arifin Susanto Dikukuhkan jadi Kepala OJK Sumsel Babel, Simak Sederet upaya Jaga Ekosistem Keuangan yang Sehat

Arifin Susanto Dikukuhkan jadi Kepala OJK Sumsel Babel, Simak Sederet upaya Jaga Ekosistem Keuangan yang Sehat (ist)

PALEMBANG, Wongkito.co -  Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Selatan Bangka Belitung (Sumsel Babel), Arifin Susanto dikukuhkan dan mulai menjabat mengantikan Untung Nugroho, Selasa (2/6/2024).

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengatakan OJK terus berkomitmen untuk bersinergi dengan seluruh stakeholder, terutama dalam melaksanakan tugas dan fungsi tugas OJK dalam mengatur, mengawasi, serta melindungi konsumen dan masyarakat.

“Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kini lingkup kewenangan OJK saat ini sudah semakin luas, sehingga tugas dan fungsi OJK di daerah pun menjadi lebih memiliki banyak tantangan, yang tentunya akan dapat dihadapi dengan mudah bila kolaborasi dan sinergi dengan para stakeholders berjalan dengan lancer," kata dia usai pengukuhan Kepala OJK Sumsel Babel.

Baca Juga:

Di menjelaskan sinergi yang baik antara OJK dan stakeholders tentunya akan mendukung terwujudnya sektor jasa keuangan yang teratur dan berkinerja baik, sehingga dapat mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Semakin tingginya pertumbuhan ekonomi daerah akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut, ujar dia.

Sementara acara pengukuhan Kepala OJK Sumsel Babel, Arifin Susanto tersebut dihadiri Pj. Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, Pj. Walikota Palembang Abdulrauf Damenta, Pimpinan Forkompinda, Pimpinan Lembaga Vertikal, pejabat pemerintah Daerah, para Akademisi dan pimpinan industri keuangan di wilayah Sumsel Babel.

Dalam kesempatan itu, Arifin Susanto mengungkapkan seiring perkembangan teknologi informasi saat ini, OJK terus  melakukan berbagai upaya untuk mendorong ekosistem keuangan yang sehat.

"Kami tentunya secara optimal akan menjalankan kerja-kerja sesuai dengan tugas dan fungsi OJK," kata dia.

Baca Juga:

Ia menyoroti masalah judi online yang kini sedang ramai-ramainya menjadi pembahasan berbagai pihak.

"Seperti diketahui, maraknya kasus judi online erat kaitannya dengan pinjaman online atau pinjol ilegal, karena itu kami akan terus melakukan edukasi dengan meliterasi masyarakat terkait dengan keuangan terutama berkaitan dengan layanan digital," kata dia lagi.

Arifin mengungkapkan sejumlah program disiapkan untuk literasi dan inklusi keuangan, dengan menyasar semua kalangan, termasuk kelompok disabilitas atau difabel.

Dengan demikian, ditargetkan semua lapisan masyarakat dapat menghindar dari berbagai dampak buruk akibat terjerat utang pinjol illegal, maupun investasi yang tidak sesuai prosedur, tambahh dia.(*)


Related Stories