Ekonomi dan UMKM
Awal Tahun Harga Bitcoin Anjlok, Bagaimana Prospek Crypto?
JAKARTA – Bitcoin (BTC) yang disebut sebagai mother of all cryptocurrencies atau ibu dari mata uangnya aset kripto mencatatkan performa yang kurang baik di awal tahun 2022 ini. Harga bitcoin terhadap USD Tether (USDT) mengalami penurunan sebesar 9,77% (year-to-date/ytd) menjadi US$43.060 per tanggal 14 Desember 2022.
Meski begitu, jika dilihat secara monthly atau bulanan, harga mata uang digital tersebut memang sedang mengalami tekanan bearish yang kuat mulai dari November 2021 dan tidak kunjung menunjukan adanya tanda-tanda pembalikan arah atau reversal pada pergerakannya.
Harga BTC terhadap USDT (BTC/USDT) sampai dengan 14 Desember 2022 kemarin tercatat telah mengalami penurunan tajam hingga sebesar 37,59% setelah mencetak harga tertingginya atau All Time High (ATH) pada November 2021.
Baca Juga :
- Kemenperin Gandeng E-commerce Inaproduct.com, Optimalkan Digitialisasi
- Kemenhub Izinkan 18 Kapal Angkut Kembali Berlayar, Larangan Ekspor Batu Bara Dicabut
- Nikmati Makanan Khas Palembang di Kampoeng Kuliner Bingen Dapur Cinta Musi IV
Penurunan tajam harga BTC tersebut juga diikuti dengan mata uang kripto besar lainnya seperti Ethereum (ETH), Solana (Sol), dan Cardano (ADA) dengan rata-rata penurunan hingga lebih dari 35% setelah mencetak harga ATH.
Adapun, penyebab penurunan yang terjadi pada mata uang digital tersebut disebabkan oleh adanya sentimen negatif dari kemunculan varian baru COVID-19 Omicron, serta adanya aksi jual oleh para trader di pasar derivatif yang menyebabkan amblesnya harga kripto.
Sebelumnya influencer sekaligus trader kripto Indonesia Wicky Zeroski menyebutkan bahwa harga mata uang kripto akan mengalami penurunan drastis dalam jangka waktu menengah hingga panjang atau biasa disebut sebagai Crypto Winter Season di tahun 2022.
“Untuk crypto winter menurut saya bisa terulang kembali, karena kalau dilihat pelakunya sudah bukan ritel lagi tetapi institusi bahkan bank, ini terbuka lebar untuk trader atau investor melihat kembali potensi koin di 2022 nanti agar bisa menghadapi winter season nanti,” kata Wicky Zeroski saat mengisi materi Altcoin di Coinfest 2022 dikutip Sabtu, 15 Januari 2022.
Meski begitu, beberapa pegiat mata uang kripto Indoenesia lainnya juga menyebutkan bahwa penurunan tajam yang terjadi pada kripto saat ini masih terbilang wajar mengingat secara teknikal harga masih bergerak di dalam pattern atau polanya secara jangka panjang.
Bahkan, penurunan tajam yang terjadi saat ini dapat digunakan oleh para trader ataupun investor untuk kemudian dapat melakukan akumulasi pembelian pada mata uang kripto di harga yang lebih murah saat ini atau Buy on Weakness.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 16 Jan 2022