Ragam
Begini 8 Tips Gaya Hidup Eco Friendly untuk Mahasiswa
JAKARTA – Sebagai mahasiswa, ada berbagai kesempatan besar untuk memberi dampak positif, khususnya bagi lingkungan. Misalnya, awal semester baru adalah momen yang tepat untuk mulai membangun kebiasaan berkelanjutan yang dapat membantu mengurangi jejak ekologis.
Hidup berkelanjutan tidak selalu sulit atau mahal, justru perubahan kecil dapat menghasilkan dampak yang besar. Mulai dari memilih produk ramah lingkungan hingga membuat keputusan bijak terkait transportasi dan pengelolaan sampah, setiap langkah yang dilakukan punya arti.
Berikut tips praktis dan kebiasaan sederhana yang mudah diterapkan dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari menjalani gaya hidup yang lebih hijau dan membawa perubahan positif, baik di lingkungan kampus maupun di luar.
Baca juga:
- Yuk Buat Kue Kenari Spekulas
- Gerhana Bulan Total Malam Ini Terlihat di Seluruh Sumatera Selatan, Catat Jadwalnya!
- 5 Green Jobs Sektor Fashion, Karier Hijau untuk Anak Muda
Tips Gaya Hidup Eco Friendly untuk Mahasiswa
Dilansir dari Universal Student Living, berikut gaya hidup eco friendly yang bisa diterapkan mahasiswa:
1. Hemat Energi
Dalam membicarakan gaya hidup berkelanjutan bagi mahasiswa, salah satu cara termudah yang bisa dilakukan adalah dengan menghemat energi. Pastinya, kalian sudah sering mendengar betapa pentingnya memperhatikan penggunaan energi dari berbagai perangkat elektronik.
Dampaknya pun tetap relevan hingga kini. Mulai dari menggunakan lampu hemat energi di tempat tinggal mahasiswa, hingga memastikan lampu dan peralatan listrik dimatikan saat tidak digunakan.
Semua langkah kecil ini akan memberikan kontribusi besar dalam mengurangi emisi karbon dan pada akhirnya membantu menjaga lingkungan.
2. Gunakan Transportasi Ramah Lingkungan
Salah satu keuntungan tinggal di kota pelajar adalah aksesibilitasnya yang baik. Jika tempat tinggalmu dekat dengan kampus, biasanya kawasan tersebut mudah dijangkau baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan transportasi umum.
Untuk beraktivitas di sekitar kota, sangat disarankan memilih memanfaatkan transportasi umum. Selain bisa menghemat banyak biaya dibandingkan menggunakan mobil pribadi, pilihan ini juga mendukung gaya hidup mahasiswa yang berkelanjutan.
Namun, jika kalian membutuhkan fleksibilitas lebih daripada yang ditawarkan jadwal bus, kalian bisa mempertimbangkan menggunakan sepeda atau berbagi kendaraan dengan teman. Cara ini tidak hanya lebih hemat waktu, tetapi juga mengurangi pengeluaran dalam jangka panjang.
3. Pilihan Makanan yang Bijak
Apa yang kita makan memiliki dampak besar terhadap dunia. Mahasiswa dapat mengurangi jejak karbon dengan memilih makanan berbasis nabati serta produk lokal. Di sekitar kampus biasanya juga tersedia banyak pilihan tempat makan vegetarian maupun vegan yang layak dicoba.
Dukung petani lokal dengan mengonsumsi makanan sesuai musimnya. Selain lebih segar, cara ini juga menghemat energi karena tidak perlu melalui proses pengiriman jarak jauh. Nikmati ragam warna dan cita rasa tiap musim, serta cari resep yang menggunakan bahan-bahan dari daerah sekitar.
Meski makanan cepat saji dan pesan antar terasa praktis, kebiasaan ini berdampak buruk bagi lingkungan. Untuk mengurangi limbah plastik sekali pakai, biasakan menggunakan botol minum, wadah, atau peralatan makan yang dapat dipakai berulang.
4. Thrifting
Fashion memang bisa menjadi sarana kuat untuk mengekspresikan diri, dan tentu saja penting untuk tetap tampil percaya diri. Namun, kita juga perlu lebih bijak dalam memilih pakaian yang kita beli.
Dengan tren mode yang terus berubah begitu cepat, sering kali muncul dorongan untuk terus membeli pakaian baru agar bisa menyesuaikan diri atau tampil berbeda. Sayangnya, kebiasaan ini dapat berdampak negatif bagi lingkungan.
Karena itu, disarankan untuk memilih alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti membeli pakaian bekas di toko amal, menyumbangkan pakaian lama, memanfaatkannya kembali dengan cara kreatif, dan masih banyak pilihan lainnya.
5. Hidup Minimalis
Sama halnya dengan fashion, salah satu cara untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan bagi mahasiswa adalah melalui hidup minimalis.
Hidup minimalis bisa memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang. Secara umum, gaya hidup ini berfokus pada penyederhanaan hidup dengan mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan, memiliki lebih sedikit kepemilikan, serta memprioritaskan hal-hal yang benar-benar bermanfaat atau membawa kebahagiaan.
Dengan hidup sederhana, minimalisme membantu mengurangi stres sekaligus mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, karena mendorong kita untuk menekan konsumsi berlebihan dan mengurangi limbah.
Setiap orang dapat menerapkan gaya hidup minimalis sesuai dengan caranya masing-masing. Namun, tujuan utamanya tetap sama, yaitu mengurangi jumlah barang yang dimiliki serta menghindari perilaku konsumtif berlebihan.
6. Kurangi Penggunaan Kertas
Mencetak dokumen memang bermanfaat untuk penyebaran informasi dalam bentuk fisik, tetapi proses ini membutuhkan penebangan pohon. Selain itu, tinta printer juga tergolong bahan yang berbahaya bagi lingkungan.
Oleh karena itu, mahasiswa disarankan untuk mengumpulkan tugas atau dokumen dalam format digital, seperti PDF. Cara ini lebih ramah lingkungan karena hanya memerlukan perangkat komputer tanpa harus menebang pohon.
7. Membawa Botol Minum Sendiri
Kebiasaan sederhana yang memiliki dampak besar adalah membawa botol minum sendiri ke kampus atau saat beraktivitas. Langkah kecil ini membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai secara signifikan.
Banyak mahasiswa yang memilih membeli minuman kemasan karena praktis, padahal botol plastik tersebut menumpuk menjadi sampah dan sulit terurai di alam.
Dengan menggunakan botol minum pribadi, selain lebih hemat, kita juga berkontribusi dalam mengurangi limbah plastik.
Saat ini tersedia beragam pilihan botol yang bisa digunakan berulang kali, tetap trendi, dan mudah dibawa ke mana saja, mulai dari stainless steel hingga plastik BPA-free yang harganya terjangkau. Bahkan ada botol yang dilengkapi filter air atau indikator suhu sehingga semakin fungsional.
Kebiasaan kecil ini memang terlihat sederhana, tetapi memiliki dampak nyata bagi kelestarian lingkungan, terutama dalam jangka panjang.
8. Bergabung dengan Inisiatif Hijau
Dengan banyaknya organisasi yang tersedia di kampus, bergabung dalam inisiatif hijau bisa menjadi cara seru untuk hidup lebih berkelanjutan sekaligus memberi dampak positif!
Banyak universitas menyediakan eco-club atau program keberlanjutan yang memungkinkan bekerja sama dengan mahasiswa lain yang peduli terhadap lingkungan.
Kalian bisa ikut serta dalam kegiatan seperti kampanye daur ulang, penanaman pohon, hingga gerakan penghematan energi. Keterlibatan ini bukan hanya menambah keterampilan baru, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga bumi.
Bahkan, kalian bisa memulai proyek hijau sendiri, seperti membuat kebun komunitas atau tantangan bebas plastik.
Kegiatan semacam ini memberimu kesempatan untuk memberi contoh nyata, menjalin pertemanan, serta menciptakan lingkungan kampus yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, pengalaman ini juga akan menjadi nilai tambah di CV kalian.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 07 Sep 2025