Ekonomi dan UMKM
BI Laporkan Transaksi Uang Elektronik Tumbuh 61,82 Persen
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) secara konsisten melaporkan kenaikan transaksi uang elektronik (UE). Hingga November transaksi UE tumbuh 61,82 % year-on-year (yoy) mencapai Rp31,3 triliun sedangkan, nilai transaksi digital banking meningkat 47,08% (yoy) menjadi Rp3.877,3 triliun.
Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
“BI akan terus memperluas digitalisasi sistem pembayaran untuk mempercepat integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis, 16 Desember 2021.
Baca Juga:
- Wako Palembang Ingatkan Waspada Omicron, Perketat Prokes
- Tarik Tunai Saldo OVO, Bisa di ATM BCA Berikut ini Caranya
- Produk UMKM Indonesia Diminati Amerika Serikat, Nilai Ekspor Capai Rp2,51 Triliun.
Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), kartu debet, dan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan 8,39% (yoy) menjadi Rp674,9 triliun.
Untuk terus meningkatkan kelancaran dan keandalan sistem pembayaran, BI bersama dengan pemerintah berkoordinasi dan melakukan monitoring uji coba digitalisasi bantuan sosial (bansos) 4.0, transaksi keuangan pemerintah daerah, dan elektronifikasi moda transportasi.
“Selain itu, pada 21 Desember 2021 kami akan meluncurkan BI-FAST sebagai infrastruktur pembayaran ritel yang real time dan beroperasi 24 jam dalam satu minggu,” sambung Perry.
Di sisi tunai, uang kartal yang diedarkan (UYD) pada November 2021 meningkat 7,81% (yoy) mencapai Rp867,8 triliun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 16 Dec 2021