KabarKito
Cek Begini Perbedaan Antara Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan
JAKARTA - Sebagian besar orang masih mengalami kebingungan dalam memahami perbedaan antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sebagai upaya untuk mengatasi risiko kehidupan.
Meskipun keduanya memiliki fungsi melindungi diri dari risiko sakit dan kematian, tujuan di balik asuransi kesehatan dan asuransi jiwa memiliki perbedaan mendasar.
Pada dasarnya, keduanya memiliki peran yang signifikan, karena manfaat dari keduanya dapat membantu pemegang polis untuk mengatasi biaya perawatan medis dan kehilangan finansial dalam situasi kematian. Tentu saja, hal ini tergantung pada persyaratan dan ketentuan yang telah disetujui dalam polis.
Baca juga:
- Razia Skincare hingga Sunscreen Dihancurkan, ini Tanggapan Dr Richard Lee: Penting untuk Kesehatan Antisipasi Kanker Kulit
- Peringati Hari Lahan Basah Sedunia: Pemuda Sumsel Gugat Kembalikan Lahan Basah Sungai Musi, Ikuti Beragam Acaranya Yuk!
- Ini 8 Tips Kelola Stres
Jadi, apa perbedaan antara asuransi jiwa dan Kesehatan?
Apa itu Asuransi Jiwa?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asuransi jiwa merujuk suatu perjanjian yang mengikat pemegang polis (tertanggung) dan perusahaan asuransi (penanggung), yang menjanjikan pembayaran berdasarkan kematian tertanggung atau pembayaran selama hidup tertanggung dengan manfaat yang telah ditentukan.
Dengan kata lain, asuransi jiwa adalah suatu produk asuransi yang mengklaim dasarnya dapat menutupi kerugian finansial ketika pihak tertanggung meninggal dunia.
Kerugian finansial tersebut mencakup situasi seperti kematian mendadak, cacat total, atau keadaan tidak produktif yang dapat menyebabkan kehilangan sumber penghasilan bagi tertanggung.
Apa itu Asuransi Kesehatan?
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan asuransi kesehatan adalah bentuk asuransi yang menjamin pemegang polis bahwa semua biaya pengobatan yang muncul akan dicover oleh pihak penanggung.
Dengan memilih asuransi kesehatan, pihak tertanggung akan mendapatkan manfaat penggantian biaya untuk menanggung pengobatan rawat inap, perawatan jalan, proses persalinan, hingga pemeriksaan kesehatan secara umum.
Asuransi kesehatan menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena dapat berfungsi sebagai sumber dana darurat saat menghadapi penyakit, sehingga tidak akan memberatkan secara finansial bagi nasabah.
Perbedaan Asuransi Jiwa dan Kesehatan
Meskipun sama-sama asuransi, jangan sampai keliru. Keduanya tidaklah sama. Di samping pengertiannya, terdapat sejumlah perbedaan yang perlu dicermati.
1. Perbedaan Manfaat dan Tujuan
Perbedaan utama keduanya terletak pada manfaat dan tujuan masing-masing produk. Asuransi jiwa bertujuan memberikan bantuan finansial kepada keluarga atau ahli waris dalam situasi kematian tertanggung atau kehilangan kemampuan untuk berpenghasilan.
Sebaliknya, tujuan utama asuransi kesehatan adalah memberikan perlindungan finansial kepada tertanggung dalam hal perawatan medis, pemeriksaan medis, dan pengobatan lainnya.
Dengan demikian, perbedaan esensial antara keduanya terletak pada perlindungan yang diberikan. Oleh karena itu, calon pemegang polis dapat membuat keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan manfaat dan tujuan jangka panjang yang diinginkan dari produk asuransi yang dipilih.
2. Perbedaan Cara Klaim Penggantian Dana
Perbedaan antara keduanya terletak pada proses klaim penggantian dana. Dalam asuransi jiwa, proses klaim melibatkan partisipasi ahli waris dari tertanggung, yang harus melakukan prosedur klaim dengan membawa polis asuransi milik tertanggung.
Sementara, asuransi kesehatan menawarkan fleksibilitas dalam cara klaim dengan memungkinkan metode cashless atau sistem reimburse. Artinya, ketika tertanggung mengalami sakit dan membutuhkan tambahan biaya, dia dapat mengajukan klaim asuransi untuk mendapatkan penggantian biaya perawatan.
3. Perbedaan Biaya Asuransi
Perbedaan keduanya mencakup perbedaan dalam biaya asuransi atau premi. Umumnya, premi asuransi jiwa cenderung lebih rendah dibandingkan dengan premi asuransi kesehatan.
Hal ini disebabkan oleh fakta risiko kematian dianggap lebih rendah dibandingkan dengan risiko terkena penyakit atau cedera yang dapat mempengaruhi kesehatan tertanggung.
Penting untuk dicatat, besaran premi untuk kedua jenis produk asuransi ini dapat bervariasi bergantung pada faktor-faktor seperti usia, gaya hidup, kondisi kesehatan, dan tingkat cakupan manfaat yang diinginkan.
Selain itu, premi akan lebih terjangkau jika asuransi diambil pada usia yang lebih muda. Sebaliknya, ketika seseorang mengambil asuransi pada usia yang lebih tua, manfaat yang diberikan akan disesuaikan dengan risiko penyakit yang mungkin terjadi seiring bertambahnya usia.
Manfaat Asuransi Jiwa
Ditekankan bahwa manfaat utama dari asuransi jiwa adalah dalam bentuk uang tunai sesuai dengan ketentuan polis yang diatur pada awal perjanjian. Apabila tertanggung meninggal dunia atau tidak dapat mencari nafkah lagi, uang tunai ini akan diterima oleh ahli waris atau keluarga yang telah terdaftar dalam polis.
Perlu dicatat, jumlah pembayaran pertanggungan yang diberikan oleh perusahaan asuransi dapat mencapai 100% hingga 200% dari nilai pertanggungan, tergantung pada risiko yang terjadi, seperti kematian atau cacat tetap total.
Manfaat Asuransi Kesehatan
Secara faktual, tertanggung asuransi dapat meraih keuntungan yang signifikan dengan membayar premi yang cenderung lebih terjangkau.
Manfaat tersebut meliputi kemampuan untuk mendapatkan perawatan kesehatan secara cashless atau melalui sistem reimbursement. Umumnya, orang memilih asuransi kesehatan sebagai langkah perlindungan terhadap risiko kejadian kesehatan yang dapat mengakibatkan biaya perawatan yang cukup besar, seperti tindakan operasi.
Itulah gambaran mengenai perbedaan antara asuransi jiwa dan kesehatan yang perlu Anda dipahami. Secara keseluruhan, perbedaan paling fundamental antara keduanya terletak pada tujuan, yaitu pembayaran uang pertanggungan saat meninggal atau mendapatkan layanan kesehatan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 28 Jan 2024