Di Festival Lorong Roda pengunjung bisa berburu makanan bingen atau makanan yang sudah disajikan turun temurun khas kota pempek.

Festival Lorong Roda, Berburu Makanan Bingen hingga Memotret Ngidang (WongKito.co/Nila Ertina)

PALEMBANG, WongKito.co - Festival Lorong Roda kini menjadi salah satu agenda rutin Pemkot Palembang bekerja sama dengan Bank  Mandiri, diselenggarakan Sabtu dan Minggu (24-25 Juni 2023).

Di Festival Lorong Roda pengunjung bisa berburu makanan bingen atau makanan yang sudah disajikan turun temurun khas kota pempek.

Salah satu makanan yang kini mulai langka adalah kue gunjing dan jando berais.

Gunjing sendiri merupakan olahan tepung beras dan kelapa muda yang berasa gurih dan manis.

Baca Juga:

Tak hanya itu, di Festival Lorong Roda sepanjang lorong atau jalan kecil di permukiman padat penduduk tersebut hampir setiap rumah menawarkan beragam makanan.

Beragam varian pempek ditawarkan warga Lorong Roda, dari pempek telur, kapal selam, otak-otak, model dan tekwan serta lenggang.

Feny salah seorang pengunjung Festival Lorong Roda mengatakan sengaja datang untuk mencari kue jando berais.

Kue itu sudah jarang ditemukan karenanya mumpung ada festival makanan bingen bisa mencicipi makanan yang tersebut dari tepung ketan dan kelapa diberi warna-warni menarik itu, kata dia.

Hal senada diucapkan Uci yang sejak awal datang ingin mencari kue jando berais.

"Kue langka itu, jadi ingin mencicipi mumpung ada yang jual," kata dia.

Ngobeng dan Ngidang

Ngobeng menjadi salah satu istilah dalam menyiapkan makanan saat makan bersama dengan cara duduk berkelompok menghadap hidangan atau disebut orang Palembang, Ngidang.

"Tradisi ngidang sudah jarang dijumpai, ini masih dalam rangka  ulang tahun Palembang jadi diadakan," kata dr Erfiana salah seorang undangan yang hadir menikmati makanan dengan cara ngidang.

Fifi undangan lainnya mengatakan kalau laki-laki yang membawa nasi dan beragam lauk pauk yang disiapkan untuk menikmati nasi minyak disebut ngobeng.

"Yang ngobeng biasanya laki-laki sedangkan yang memasak perempuan dan laki-laki," kata Fifi.

Baca Juga:

Hidangan utamanya dalah nasi minyak dilengkapi dengan lauk pauk, seperti malbi, ayam kecap dan pentol daging atau ikan.

Sambalnya pun biasanya sambal buah nanas, yang sangat cocok dipadukan saat makan nasi minyak, tambah dia.

Suasana tempo dulu tampak terasa di Festival Lorong Roda, tak hanya karena ada makanan bingen tapi rumah-rumah penduduk di kawasan tersebut mayoritas telah berusia lebih dari 50 tahun dan memiliki ke khas-an.(ert)

Editor: Nila Ertina

Related Stories