Dorong Kontribusi ESG, Kuartal III-2022 Bank Mandiri (BMRI) Salurkan Rp221,1 Triliun Kredit ke Sektor Berkelanjutan

Direktur Utama Bank mandiri - Darmawan Junaidi (YouTube Bank Mandiri)

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ikut membantu rencana pemerintah untuk konsisten mendorong kontribusi environmental, social, governance (ESG) terhadap pembiayaan berkelanjutan dan pembiayaan hijau.

Direktur Utama BMRI Darmawan Junaidi mengatakan, sampai dengan kuartal III-2022, BMRI telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan atau sustainable sector sebesar Rp221,1 triliun atau 24% dari total kredit perseroan.

"Dari nilai tersebut, BMRI telah menyalurkan kepada sektor hijau sebesar Rp101 triliun," kata Darmawan dalam acara Mandiri Sustainability Forum 2022 yang digelar daring pada Rabu, 2 November 2022.

Baca Juga :

Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa jumlah tersebut setara dengan 11,1% dari total penyaluran kredit BMRI pada kuartal III 2022.

Lalu, untuk pembiayaan hijau juga tercatat tumbuh 24,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang disalurkan melalui kartu kredit untuk panel surya, serta pembiayaan kendaraan listrik secara ritel yakni sebesar Rp588 miliar.

"Kemudian sebanyak 46 persen dari 300 juta dolar AS obligasi berkelanjutan dialokasikan untuk proyek-proyek hijau, serta telah diluncurkan repo terkait ESG pertama di Indonesia senilai 500 juta dolar AS," tambahnya.

Darmawan menambahkan, untuk sektor sosial, BMRI menyalurkan pembiayaan sebesar Rp120 triliun atau 13,2% dari portofolio pinjaman perseroan.

Selain itu, pembiayaan sektor sosial lainnya diberikan kepada 114 ribu wanita di pedesaan melalui Amartha, serta kredit dengan subsidi pemerintah dengan lebih dari 2,5 juta peminjam atau naik 16% year-on-year (yoy).

Adapun sebanyak 54% dari obligasi berkelanjutan yang BMRI terbitkan yakni 300 miliar dolar AS, juga dialokasikan untuk pembiayaan proyek sosial.

Sebagai informasi, forum bertajuk Industry for Tomorrow ini bertujuan untuk menyediakan wadah diskusi bagi pelaku bisnis, pemerintah, dan juga pelaku usaha lainnya terkait potensi dan tantangan ESG ke depan, baik di tingkat global maupun nasional. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 02 Nov 2022 

Bagikan
Susilawati

Related Stories