Eksistensi Pempek Minah, Berjualan dari Lorong Kecil Bertahan lebih 20 Tahun

Eksistensi Pempek Minah, Berjualan dari Lorong Kecil Bertahan hingga 20 Tahun (Foto WongKito.co/Magang1/Magang2)

PALEMBANG, WongKito.co- Di sudut kota tepatnya lorong Tangga Raja Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang telah tersohor sebagai sentra produksi pempek. Lokasinya terkesan tersembunyi, tapi terdapat sejumlahh warung sederhana yang selalu ramai dikunjungi pecinta kuliner, terutama pempek dengan Harga ramah kantong alias murah meriah.

Hampir sepanjang lorong itu memproduksi, pempek makanan khas Palembang tersebut. Saking terkenalnya, lorong itu pun tak pernah sepi sehingga masyarakat yang ingin makan disana silih bergantian mendatangi rumah-rumah yang juga difungsikan sebagai tempat produksi dan warung  pempek.

Salah satu tempat yang paling ramai adalah Pempek Minah. Untuk menuju ke rumah tersebut, pembaca WongKito.co hanya perlu berjalan menyusuri Jalan KH Azhari 7 Ulu Palembang. Pokoknya, tidak akan tersesat ketika berada di Kawasan tersebut, karena banyak juga jasa ojek online yang siap mengantarkan ke Warung Pempek Mina.

“Awal mula merintis usaha ini sejak tahun 2003, tempat usaha di rumah sendiri, benar-benar dari usaha rumahan yang dengan modal kecil," kata Aminah, pemilik rumah produksi tersebut ditemui oleh reporter Wongkito.co, Rabu (03/07/2024).

Baca Juga:

Aminah bercerita ia mengubah rumahnya menjadi tempat produksi pempek dan sekalian pembeli mencicip langsung. Lantai bawah atau teras rumah dijadikan tempat produksi pempek dan lantai atas untuk tempat makan.

Dari awal yang hanya bermodal kecil,  dan dirintis dari nol tersebut kini Aminah telah mempekerjakan sejumlah karyawan dengan pembagian kerja, mengadon pempek, membentuk aneka varian pempek, menggoreng, mengemas, membuat cuko.

"Tak hanya itu, saya juga mempekerjakan karyawan untuk melayani pembeli yang buka setiap hari pukul hingga pukul smelayani konsumen Pada terjadinya wabah covid 19 pempek minah ini tidak terlalu banyak terdampak dalam usahanya.

Pasar Online

Aminah mengungkapkan, usaha yang dirintisnya sejak lebih dari 20 tahun lalu tersebut termasuk stabil dalam kondisi apapun, seperti ketika pandemi COVID-19 penjualan pempek tidak berpengaruh signifikan.

Saat pandemi melanda, ia bertutur produksi pempek masih bertahan yang menghabis ikan sebanyak 80 kg hingga 170 kg.

Baca Juga:

Kekinian, dengan semakin maraknya penjualan online, Pempek Minah pun tidak ketinggalan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan pempek, seperti berjualan di TikTok, Instagram dan Facebook serta aplikasi percakapan online WhatsApp.

"Pembeli biasanya berasal dari berbagai penjuru Indonesia tetapi yang terbanyak dari wilayah Jabodetabek," kata Minah.

Adapun beragam jenis, mulai dari pempek tahu, adaan, kulit, telur, keriting, pistel dengan berbahan baku utama ikan kakap dan ikan gabus. Harga jualnya, mulai Rp 1.000 per bijinya hingga Rp 2.500 per biji sesuai dengan jenis ikannya.

Bagi yang ingin menikmati pempek hangat lengkap dengan cuko sembari menyaksikan pembuatan pempek, ayo datang ke Pempek Minah yang buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.(MG1/MG2)

Editor: Nila Ertina

Related Stories