KabarKito
Festival Sriwijaya, Masuk Agenda Kharisma Event Nusantara 2023, Simak Penjelasannya
PALEMBANG, WongKito.co - Festival Sriwijaya masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara 2023, program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf
"Pertunjukan budaya dan pariwisata merupakan salahsatu upaya mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal," kata Staf Ahli Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf Fadjar Hutomo saat memberikan sambutan pada pembukaan Festival Sriwijaya XXXI Tahun 2023, di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Kamis malam (22/6/2023).
Ia menjelaskan konservasi budaya di Sumatera Selatan tentunya sangat penting.
Apalagi, sebagai unit daerah dengan strategi promosi melalui penyelenggaraan even yang berkualitas seperti halnya festival Sriwijaya ini, ujar dia.
Baca Juga:
- Bencans Satelit Mengintai, Termosfer Bumi Mencapai Puncak Suhu
- Dexa Group - Pemprov Sumsel Kolaborasi Tekan Angka Stunting
- Intip Cara Beli Tiket Presale Konser Taylor Swift di Singapura
Menurut Fadjar mengatakan, Festival Sriwijaya telah masuk dalam 110 Karisma Event Nusantara 2023 yang diharapkan berdampak pada kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Kita bisa melihat sendiri bagaimana festival ini telah memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat Sumatera Selatan, dan khususnya kota Palembang. Tak hanya memberikan hiburan tetapi juga kesejahteraan. Saya melihat sendiri banyak yang terlibat dan mendapatkan manfaat secara ekonomi dari kegiatan ini,” ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru menegaskan ajang Festival Sriwijaya ke XXXI membuktikan Provinsi Sumsel tetap komitmen dalam mempertahankan budaya asli Sumsel dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari birokrasi, pelaku seni dan budayawan dari Kabupaten/ kota.
“Sebagai perwujudan komitmen mempertahankan kearifan lokal. Kita membuat Perda mengenai kearifan lokal mulai dari tanjak, gegaman dan bahan tenun, termasuk songket, yang telah kita masukan dalam Perda," kata Herman Deru.
Kelestarian seni dan budaya yang syarat dengan muatan kearifan lokal, lanjut Herman Deru menjadi tanggung jawab bersama agar tetap lestari untuk diwariskan kepada generasi mendatang sekaligus sebagai benteng masuknya budaya asing di tengah era serba digital saat ini.
“Warisan leluhur adalah jiwa suportivitas dimana kita di tempa untuk menjadi manusia Sumsel yang suportif dalam mempertahankan kearifan lokal yang menjadi kebanggan masyarakat Sumsel," ujar dia.
Baca Juga:
- UMKM Bangkit: Griya Roro Fashion and Kraft Tawarkan Jumputan di Palembang Expo 2023
- Ramai Dibahas Anak jadi Korban Gigitan Anjing, Yuk Simak Bahaya Rabies pada manusia, Gejala dan Pengobatannya
- Jadi Pembicara di IWGM 2023, Rektor UIN Raden Fatah Pamerkan Inovasi Energi Terbarukan
Herman Deru juga menyebut melalui Festival Sriwijaya diharapkan menjadi ajang promosi sekaligus sarana dalam membantu pemasarkan barang atau produk IKM dan UMKM.
"Saya apresiasi semua pihak, karena acara ini juga melibatkan sektor IKM dan UMKM,” tandasnya.
Untuk diketahui dalam ajang Festival Sriwijaya XXXI Tahun 2023 yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 26 Juni 2024 tersebut dimeriahkan juga sejumlah pertunjukan atraksi diantaranya lomba film pendek by iforte, Sriwijaya Cultural Show Festival, poco-poco kreasi Sumsel, Sriwijaya Cooking Festival, Sriwijaya Colouring Festival l, Sriwijaya History Journey, dan Sriwijaya Sport Recreation Festival.
Memeriahkan pembukaan Festival Sriwijaya XXXI menampilkan Hiburan Sriwijaya Choir, pertunjukan teater Sriwijaya Tangguh Mandiri Pangan, penampilan tari sambut dan artis ibu kota Wali Band.(*)