FSRU Lampung Terima Pasokan LNG 130.000 m3 dari Bontang, Dukung Ketahanan Energi Nasional

FSRU Lampung Terima Pasokan LNG 130.000 m3 dari Bontang, Dukung Ketahanan Energi Nasional (ist)

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, terus memperkuat ketahanan energi nasional melalui optimalisasi operasional Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung. Pada 13-14 April 2025, PGN berhasil menyelesaikan proses transfer LNG sebesar 130.000 meter kubik dari Terminal LNG Bontang ke FSRU Lampung melalui metode ship-to-ship (STS).

"Keberhasilan transfer LNG ini menunjukkan komitmen PGN dalam menyediakan pasokan gas yang andal dan berkelanjutan," ujar Fajriyah Usman, Sekretaris Perusahaan PGN, Senin (16/4/2025).

Ia menegaskan pentingnya FSRU Lampung dalam Sistem Energi Nasional karena FSRU Lampung memegang peran strategis.

Baca Juga:

Dengan berperan sebagai simpul distribusi gas hasil regasifikasi LNG dan terhubung langsung dengan jaringan pipa transmisi South Sumatera-West Java (SSWJ),  guna mendukung pasokan gas untuk industri dan kebutuhan masyarakat, tegas dia.

Sejak mulai dimanfaatkan secara komersial pada Mei 2024, pemanfaatan  FSRU Lampung terus menunjukkan tren peningkatan. Hingga Maret 2025, volume penyaluran rata-rata mencapai 175,37 BBTUD, dengan utilisasi yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah pelanggan industri dan retail.

“Optimalisasi FSRU Lampung juga menjadi bagian dari langkah strategis PGN dalam memperkuat portofolio bisnis LNG. Ke depan, PGN akan terus mendorong efisiensi, fleksibilitas pasokan, serta ekspansi pemanfaatan gas bumi di berbagai wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa,” ujar  dia.

Baca Juga:

Pemanfaatan LNG sebagai bagian dari energi transisi menjadikan PGN mampu menjawab kebutuhan energi yang lebih bersih dan kompetitif. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan juga terus diperkuat demi menjaga kelancaran operasional dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“PGN berkomitmen menjaga kesinambungan pasokan gas sebagai bagian dari kontribusi terhadap ketahanan energi nasional. Langkah ini sekaligus mendukung target dekarbonisasi dan penguatan daya saing industri dalam negeri,” tutup Fajriyah.(*)


Related Stories