Ekonomi dan UMKM
GoTo Berencana Jual Saham Rp15 Triliun, Hindari Anjloknya Harga Saat Masa Lock Up Berakhir
JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana untuk menjual saham sekitar Rp15,5 triliun untuk menghindari anjloknya harga saat masa lock up berakhir pada 30 November.
GoTo saat ini sedang mengukur minat para pendukung awal mereka, di antaranya Alibaba Group Holding Ltd dan Softbank Group Corp untuk penjualan saham mereka ke investor baru.
Perlu diketahui bahwa Alibaba memegang saham GoTo dengan porsi 8,8% sementara SofBank memegang sekitar 8,7%,
Baca Juga :
- Resep Keripik Bayam, Cocok untuk Kudapan Menikmati Akhir Pekan
- Hoax: Daftar Obat yang Ditarik Karena Kasus Gagal Ginjal Akut
- Mitra10 Tanjung Api-Api Kembali Hadirkan LNS
GoTo pun telah melakukan diskusi dengan beberapa investor untuk membuat mereka lebih berkomitmen untuk menahan sahamnya dalam jangka waktu yang lebih lama atau dikenal dengan istilah hold on dear life (HODL).
GoTo melakukan penjualan saham senilai Rp15,5 triliun karena mereka berusaha menghindari sebagian besar investornya untuk mencairkan portofolio secara serentak setelah lock up berakhir.
"Rencana penjualan saham ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mencegah potensi penurunan harga saham GOTO yang dapat terjadi jika banyak investor melepas saham saat periode lock up berakhir pada 30 November 2022," tulis keterangan yang dikutip dari Bloomberg, Jumat, 21 Oktober 2022.
Tidak sedikit pemegang saham utama menyetujui untuk menahan saham mereka setidaknya selama delapan bulan setelah penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang berlangsung pada akhir Maret 2022.
Sebagai informasi, saat ini saham GOTO mencatat kapitalisasi pasar senilai Rp236,87 triliun pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022. Sementara itu, harganya berada di angka Rp200 perlembar saham.
Jika dihitung dari harga pembukaan pada 11 April 2022, yakni saat saham GoTo baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham perseroan berada di angka Rp400.
Dengan demikian, jika mengacu pada posisi tersebut, hingga per 21 Oktober 2022 saham GOTO sudah mengalami koreksi hingga 50%.
Untuk diketahui juga, periode lock up di pasar saham adalah masa ketika investor tidak diizinkan untuk menjual kepemilikan mereka.
Periode lock up biasanya dibutuhkan setelah suatu perusahaan tertentu melakukan IPO untuk memastikan agar pihak internal tidak memasuki pasar publik segera setelah kepemilikan perusahaan dibuka untuk publik. Periode lock up ini pun dikenakan pada GoTo yang baru saja IPO pada akhir Maret 2022.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 22 Oct 2022