Hari Anak Nasional: WCC Palembang Kampanye, Stop Perkawinan Anak!

Suasana peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan WCC Palembang (istimewa)

PALEMBANG, WongKito.co - Dalam rangka memeringati Hari Anak Nasional setiap 23 Juli, WCC Palembang mengampanyekan stop perkawinan anak di bawah 19 tahun, anak harus sehat dan bersuara. Seperti diketahui, perkawinan anak kini masih menjadi masalah yang ditemui, termasuk di Sumatera Selatan.

Melibatkan puluhan anak, WCC Palembang menyelenggarakan edukasi dipadukan  dengan permainan menarik, di Jakabaring Sport City, Minggu (27/7/2025).

Direktur WCC Palembang, Yesi Aryani mengatakan momentum ini menjadi bentuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.

Baca Juga:

Selain itu juga, bagian dari refleksi untk menjamin terpenuhinya hak anak untuk tumbuh, berkembang dan hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskrimnisasi serta bebas dar perkawinan anak dan usia di bawah 19 tahun, kata dia.

Dia mengungkapkan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dari kekerasan termasuk perkawinan anak dan usia harus terus digaungkan.

"Anak adalah harapan keluarga dan harapan bangsa yang harus dilindungi dan dijaga dari segala bentuk kekerasan," kata dia lagi.

Sementara Koordinator Program WCC Palembang, Ersyah HS menyampaikan kali ini mengedukasi anak-anak dengan menerapkan belajar sambil bermain.

"Kami mengajak anak-anak untuk mengenal beragam bentuk kekerasan, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual dan penelantaran, karena ini penting guna memastikan anak tidak menjadi korban dan bisa tumbuh dan berkembang secara baik," kata dia.

Baca Juga:

Ia menjelaskan pihaknya juga mengajak anak-anak untuk mengenal beragam macam disabilitas, yaitu disabilitas fisik,  sensorik, mental dan disabilitas ganda.

Tak ketinggalan, edukasi seks juga  menjadi bagian penting terutama dikhususkan bagi anak perempuan dengan mengajarkan bagaimana menjaga organ vital, yaitu vagina dan bagaimana proses kehamilan, menstrusi dan kelenjar susu. Semua itu, jadi pembelajaran penting untuk mengantisipasi dampak buruk akibat  ketidaktahuan anak,  ujar dia.(*)


Related Stories