Hingga November Pertumbuhan Sektor Ritel di Jakarta hanya 0,1 Persen

Hingga November Pertumbuhan Sektor Ritel di Jakarta hanya 0,1 Persen (ist)

JAKARTA - Riset Cushman and Wakefield Indonesia selama 2023 hanya ada satu proyek sektor ritel di Jakarta yang selesai.

Director Strategic Consulting Cushman and Wakefield Arief Rahardjo mengatakan, hal itu membuat hanya ada sebesar 5000 meter persegi atau 0,1 persen ruang pasar ritel Jakarta yang bertambah.

"Sedangkan dua proyek besar yang awalnya direncanakan akan buka pada 2023 bergeser ke 2024 dengan demikian akan ada tiga proyek baru seluas 100.000 meter persegi yang akan menambah pasokan ruang ritel di Jakarta di tahun mendatang,"  katanya dalan konferensi pers Analisis Pasar Properti : Refleksi 2023 dan Proyeksi 2024, Kamis (7/12/2023).

Baca Juga:

Beberapa mal terutama mal strata-title akan direvitalisasi untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih komprehensif, untuk menangkap preferensi generasi muda sebagai faslitas retail yang menarik dan relevan.

Arief menyebut akan ada, ritel baru yang direncanakan lebih banyak berkonsep fasilitas penunjang sebagai bagian dari pengembangan mixed-use, seperti perkantoran dan apartemen, maupun pendukung integrasi kawasan berorientasi transit (TOD).

Dari isi permintaan kata Arief, seiring dengan berjalannya tahap pemulihan pasar ritel, beberapa brand internasional menunjukan ketertarikannya untuk masuk ke Indonesia dengan rencana ekspansi.

Segmen  F&B tetap menjadi yang paling aktif, dilanjutkan dengan brand olahraga atau fashion, lifestyle, dan hiburan yang juga kuat berekspansi. Tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun mendatang.

Baca Juga:

Pelaku bisnis ritel mengeksplorasi peluang omni-channel untuk beradaptasi dengan minat konsumen yang kembali ke ritel fisik.

Sedangkan jika melihat pertumbuhan sewa sektor ritel, meskipun pemulihan pasar pasca-pandemi terus berjalan, harga dasar sewa belum berubah dan diperkirakan tetap sama dengan rata-rata Rp808.500 m2 per bulan sebagai antisipasi tahun politik mendatang.

Biaya pengelolaan (service charge) diperkirakan akan mengalami sedikit kenaikan di awal tahun 2024. Pemilik properti akan terus berupaya mempertahankan penyewa yang ada sambil secara proaktif mengambil peluang ekspansi bisnis ritel.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 07 Dec 2023 

Bagikan

Related Stories