KabarKito
Intip Yuk Bekas Kuil Penyembah Matahari Zaman Mesir Kuno Terkubur di Kairo
Kairo - Sisa reruntuhan kuil kuno ditemukan di situs penggalian Abu Ghurab, 20 Km di Selatan Kairo.
Kuil yang baru ditemukan itu diperkirakan berusia 4.500 tahun. Bangunannya terbuat dari batu bata lumpur dan berukuran kisaran 60x20 meter. Denah kuil berisi serambi pintu masuk berbentuk L, halaman, ruang penyimpanan, dan kamar yang mungkin digunakan untuk tujuan pemujaan.
Tak hanya itu, dinding kuil tersebut juga tampak diplester hitam putih. Di beberapa sudut, terdapat bekas lukisan yang didominasi oleh warna merah dan biru. Kemudian, Serambi pintu masuk sebagian terbuat dari batu kapur putih dan memiliki dua kolom batu kapur.
Baca Juga :
- 15 Juta Pengguna: Realme Siap Luncurkan Pad Mini
- PLN Dorong Gunakan Kompor Induksi di Tengah Mahalnya Harga LPG
- Perekonomian Sumsel Masih Tumbuh Menguat
Direktur penggalian arkeologi dan peneliti di Institut Budaya Mediterania dan Oriental dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia di Warsawa, Massimiliano Nuzzolo, kuil tersebut dihancurkan sebelum selesai dibuat.
Kemudian, bekas dari struktur kuil yang telah dihancurkan dibangun kembali untuk firaun bernama Niuserre yang memerintah sekitar tahun 2420 SM hingga 2389 SM.
Selain bangunan kuil, para arkeolog turut menemukan artefak lainnya. Diantaranya lusinan toples bir utuh dan beberapa bejana yang dibuat halus dan diselipi warna merah. Beberapa dari bejana tersebut bahkan diberi segel, termasuk segel dari Firaun yang memerintah pada dinasti kelima dan keenam.
Salah satu segel paling awal milik Shepseskare, firaun yang memerintah Mesir sebelum Niuserre. Museum Seni Metropolitan di New York mencatat, Shepseskare memerintah sekitar tahun 2438 SM hingga 2431 SM, sementara firaun lain bernama Raneferef yang juga dikenal Neferefre memerintah dari tahun 2431 SM hingga 2420 SM.
Mengutip Live Science pada Selasa, 9 Agustus 2022, kuil ini dibangun pada dinasti ke lima Mesir kuno, yang berada pada kisaran tahun 2456 hingga 2323 SM. Periode ini juga diketahui sebagai masa dimana ritual pemujaan matahari mencapai puncaknya.
Nuzzolo mengatakan pada masa ini, sejumlah monumen yang didedikasikan untuk dewa matahari lebih banyak berdiri.
Perlu diketahui, penyembah matahari merupakan salah satu kultus kuat dalam perdaban Mesir Kuno. Dewa matahari, Ra bergabung dengan Amun, yang dikenal sebagai dewa utama Thebes di kuil Luxor membentuk sebuah sembahan baru yakni Amun-Ra.
Disembah hingga 1.500 tahun yang lalu, oleh sejumlah orang Mesir, sembahan ini dianggap sebagai dewa Mesir terkuat hingga pada akhirnya piliteisme di Mesir punah.
Belum diketahui firaun mana yang pertama kali membangun kuil matahari tersebut, tapi kemungkinan besar adalah Shepseskare atau Neferefre. Selain itu, hanya sedikit yang diketahui bagaimana ritual dilakukan di dalam kuil tersebut.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 09 Aug 2022