Kementerian ESDM: Gas Bumi Layak jadi Energi Transisi

Gas Bumi Indonesia Layak Jadi Energi Transisi (ist)

JAKARTA - Pengoptimalan gas bumi dinilai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi opsi yang layak digunakan dalam masa transisi menuju energi terbarukan.

“Berdasarkan potensi migas yang ada, sangat tepat dan layak apabila gas dikatakan sebagai energi transisi menuju energi terbarukan," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa 31 Mei 2022.

Untuk menyokong kebutuhan transisi energi, pemerintah menargetkan produksi gas alam mencapai 12 BSCFD pada 2030. Sejumlah titik potensi gas yang cukup besar di Blok Andaman I, II, dan III yang terletak di laut lepas Aceh.

Baca Juga:

Beberapa waktu lalu, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil (A Harbour Energy Company) melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada 10 Mei 2022.

Sumur eksplorasi lepas pantai ini terletak di Wilayah Kerja (WK) Andaman II, 150 km sebelah utara Kota Lhokseumawe, dengan kedalaman air laut 4.236 ft.

Tujuan pengeboran eksplorasi yang dilakukan untuk menguji potensi kandungan gas yang terdapat pada struktur Timpan yang berada di bagian barat WK Andaman II.

Baca Juga:

Sumur Timpan-1 rencananya dibor hingga kedalaman akhir sumur di 14,457 ft MDRT. Adapun, pengeboran tersebut termasuk ke dalam kategori laut dalam (deepwater).

Tutuka menambahkan, pemanfaatan gas bumi untuk penggunaan dalam negeri mencapai 62%. Pemanfaatan gas ini digunakan pada sektor industri, pabrik pupuk, dan kelistrikan.

Pemanfaatan gas saat ini berbeda dengan beberapa tahun lalu, di mana sebagian besar produksi gas justru diekspor.

“Untuk terus mendorong penemuan migas yang baru, pemerintah mentargetkan pada 2022  pengeboran eksplorasi mencapai 42 sumur.”

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 31 May 2022 


Related Stories