Kementerian PUPR Kebut Perbaikan Jalintim Sumatera, Palembang-Jambi Jelang Mudik Lebaran

Ilustrasi, Perbaikan Jalan Lintas Timur Sumatra Dikebut Jelang Mudik Lebaran 2022/ Foto: Kementerian PUPR ( Kementerian PUPR)

JAKARTA - Jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera, yang berada di Provinsi Sumatera Selatan sudah cukup lama dalam kondisi rusak parah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan perbaikan Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 29,87 kilometer (km).

Pembangunan Jalintim yang menghubungkan Palembang hingga Jambi menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan skema KPBU merupakan terobosan baru dalam penyelenggaraan jalan nasional/jalan non tol. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencari alternatif pembiayaan infrastruktur agar tidak membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Inovasi ini untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional sehingga konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata berbagai daerah dapat ditingkatkan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Minggu, 17 April 2022.

Baca Juga:

Basuki melanjutkan, peran jalan nasional juga penting sebagai jalur logistik. Jalan Lintas Timur ini diperbaiki dan ditata lagi untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan bagi pengendara.

Perbaikan Jalan Nasional

Lingkup utama proyek perbaikan jalan nasional ini meliputi ruas Jalan Srijaya Raya sepanjang 6,30 km, Jalan Mayjen Yusuf Singadekane 5,2 km, Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Perwiranegara 3,15 km, Jalan Soekarno-Hatta 8,32 km, jalan akses Terminal Alang-alang Lebar sepanajng 4 km, dan Jalan Sultan Mahmud Badarudin II 2,9 km.

Progres konstruksi pekerjaan preservasi keseluruhan hingga 26 April 2022 mencapai 40,7%.

"Mudah-mudahan preservasi jalan nasional yang menghubungkan Palembang-Jambi dapat melayani secara maksimal untuk arus mudik Lebaran tahun ini," katanya.

Rehabilitas Jembatan

Skema KPBU ini juga dilakukan proyek rehabilitasi dan penggantian 14 jembatan dengan total panjang bentar 2,57 km.

Rinciannya, delapan jembatan di ruas Jalan Srijaya Raya di antaranya Jembatan Air Waru A 16 meter (m), Jembatan Air Waru B 13 (m), Jembatan Air Kenangan A 6 (m), Jembatan Air Kenangan B 7 m, Jembatan Air Ibul Besar A 27,7 m, Jembatan Air Ibu Besar B 29,5 m, Air Rosa A 28,1 m, dan Air Rosa B 29,6 m.

Kemudian, ada empat jembatan di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane yang direhabilitasi yakni Jembatan Air Keramasan Lama sepanjang 613 m, Jembatan Air Keramasan Baru 540 m, Jembatan Air Musi Lama 534,6 m, dan Jembatan Air Musi Baru 697,8 m. 

Baca Juga:

Ada dua jembatan di Jalan Soekarno-Hatta yang direhabilitas yakni Jembatan Sekanak VI A 16,6 m dan Jembatan Sekanak VI B 16,8 m.

Bangunan Pendukung

Proyek ini juga meliputi bangunan pendukungnya seperti Unit Pelaksana Penimbang Kendaraan Bermotor (UPPKB)/ jembatan timbang dengan total luas lahan 41.900 meter persegi (m2).

Terdapat dua titik UPPKB berada di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane seluas 20.000 m2 dan di Jalan Batas Palembang-Betung seluas 21.900 m2.

Adapun proyek KPBU ini di bawah tanggung jawab Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatra Selatan (Sumsel), Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Jalintim Adhi-Abipraya. Dengan memiliki masa konsensi 15 tahun terdiri dari tiga tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan dengan biaya investasi sebesar Rp982,4 miliar.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Liza Zahara pada 18 Apr 2022 

Bagikan

Related Stories