BucuKito
Kopi Sendok Mas: Perjalanan Panjang Warisan Keluarga Sejak 1982
PALEMBANG, WongKito.co - Kopi Sendok Mas termasuk salah satu bisnis kopi lokal yang masih terus berkembang di Kota Palembang. Kopi legendaris ini sudah eksis sejak tahun 1982. Rumah produksinya di Jalan KH Azhari, Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang, tepatnya di dekat Kampung Al Munawar.
Ditemui Wongkito.co belum lama ini, pemilik Kopi Sendok Mas, Abubakar Syukri bercerita, usaha ini pertama kali dirintis oleh ayahnya bernama Jafar.
“Awalnya, abah memulai usaha kopi bubuk karena belum memiliki pekerjaan tetap. Beliau sempat mencoba berbagai usaha seperti berjualan telur dan sarden kaki lima, tapi akhirnya memilih untuk berjualan kopi,” jelas Syukri, Sabtu (15/02/2025).
Nama 'Sendok Mas' sendiri berasal dari ide sederhana. Semula, ayahnya hanya memakai nama Sendok untuk produk kopinya, tapi seorang teman menyarankan untuk menambah kata 'Mas' agar lebih menarik.
Baca Juga:
- Fenomena Kabur Aja Dulu, Trending di Media Sosial, Cerminkan Kekecewaan Terhadap Pemerintah?
- Sate Madura Pak Kamin 1982: Tawarkan Menu Baru Sate Kelapa
- Pertahankan Adat Tunggu Tubang, Perempuan Semende Jaga Ketahanan Pangan
Sejak pertama kali berdiri, usaha ini dimulai dengan menjual 1-2 kilogram kopi per hari. Diakui Syukri, dulu penjualannya masih kecil, lama-kelamaan meningkat karena abahnya selalu menjaga kualitas kopi.
Setelah Jafar meninggal dunia, usaha ini diwariskan kepada anak-anaknya yang masih berusia 14, 12, dan 10 tahun kala itu. “Saat itu, kami masih kecil. Pesan dari ayah membuat kami bertekad untuk terus melanjutkan usaha ini,” tuturnya.
Salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis ini adalah kenaikan harga kopi dunia. “Kalau soal pasokan kopi, tidak ada kendala, tapi harga kopi dunia yang terus naik mempengaruhi harga jual kami,” kata Syukri.
Kopi Semendo telah menjadi pilihan utama sejak awal usaha Kopi Sendok Mas. Menurutnya, dari segi rasa, kopi Semendo memang luar biasa. Demi menjaga kualitas, proses penggorengan kopi menggunakan kayu bakar jenis plawan. Kayu ini memberikan panas yang stabil dan bara yang awet, sehingga kopi matang dengan sempurna.
Saat ini, Kopi Sendok Mas tidak hanya tersedia di Palembang, tetapi juga telat merambah pasar di Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Surabaya. “Kami terus berinovasi agar bisa membawa cita rasa khas kopi Semendo ke lebih banyak orang,” ujar Syukri. (Magang3/Vitria Isabella)