Ekonomi dan UMKM
KPR Bebas PPN? Bank BTN Sebut Angin Segar bagi Gen Z
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) mengapreasiasi langkah pemerintah dalam mendongkrak sektor perumahan Tanah Air dengan memberikan insentif, KPR Bebas PPN. Sebab, kebijakan demikian adalah angin segar bagi masyarakat sekaligus lembaga perbankan.
Baru-baru ini pemerintah mengumumkan akan menanggung Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk rumah dengan harga hingga Rp2 miliar. Pembebasan PPN DTP ini akan berlaku dari November 2023 hingga Desember 2024.
Bukan hanya itu, pemerintah juga siap memberikan insentif kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berupa bantuan biaya administrasi rumah, termasuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang nilainya mencapai Rp 4 juta.
Baca Juga:
- Honda Pamerkan Beragam Teknologi Konsep di Japan Mobility Show 2023
- BRI Lepas Saham BSI, ini Penjelasan Dirut
- Sempat Heboh Hoaks Beras Plastik Termasuk di Sumsel: ini Hasil Uji Laboratorium, Bapanas Jamin Beras SPHP bukan Produk Sintetis
Menanggapi keputusan tersebut, Direktur Consumer Bank BTN, Hirwandi Gafar menyebut kebijakan yang dicanangkan ini sangat diharapkan oleh perseroan. Pasalnya, stimulus itu, secara nyata dapat meningkatkan permintaan di sektor perumahan.
“Selain mempermudah masyarakat dalam memiliki rumah, terutama para Gen Z, milenial, dan masyarakat berpenghasilan rendah, insenif ini juga bakal mendorong pencapaian target pertumbuhan kredit di Bank BTN,” jelas Hirwandi dalam keterangannya dikutip Kamis, 26 Oktober 2023.
Hirwandi melanjutkan, dampak stimulus dari pemerintah juga akan meningkatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), baik yang bersubsidi maupun yang tidak, yang menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit di Bank BTN.
“Tahun ini dan tahun depan, kami membidik kredit tumbuh sekitar double digit,” paparnya. Menurut Irwandi, perhatian pemerintah terhadap sektor perumahan sangat tinggi, sebab sektor ini memiliki dampak multiplier effect terhadap 185 subsektor turunannya.
Di samping itu, sektor perumahan juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuah ekonomi nasional.
“Kontribusi sektor perumahan memang sangat tinggi karena sektor perumahan ini sangat padat modal, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 500.000 pekerja untuk setiap 100.000 rumah yang dibangun dan menggunakan 90% bahan lokal,” katanya.
Baca Juga:
- Rektor UIN Raden Fatah Resmi Luncurkan Zona Integritas, Fakultas Psikologi Siap Menuju WBK dan WBBM
- Kilang Pertamina Plaju Ukir "Senyum" Masyarakat Sekitar, Gandeng Polsek
- Hasil Reses Tahap III Dapil I DPRD Sumsel, Minta Perjuangkan Soal Asrama Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang ke Kementerian PU PR
Sementara itu di tempat berbeda Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menyebut pihaknya optimistis sampai akhir tahun, KPR Subsidi yang dijajakan perseroan dapat mencapai 170.000 hingga 180.000 unit rumah.
Nixon menjabarkan, untuk KPR Nonsubsidi, Bank BTN telah memasang target lebih dari 200.000 unit rumah dapat tersalurkan di tahun ini. Adapun per Agustus 2023, total hunian yang telah disalurkan Bank BTN telah mencapai 110.000 unit rumah, lalu, pada September 2023 telah tembus 130.000 unit.
Asal tahu saja, stimulus PPN DTP itu, rencananya akan ada 2 tahapan implementasi insentif, yakni tahap pertama, pemberian insentif pajak akan diberikan sebesar 100% pada November 2023-Juni 2024. Selanjutnya, tahap kedua, diberikan sebesar 50% untuk periode Juli-Desember 2024
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 26 Oct 2023