Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Maknai Sumpah Pemuda: Semangat Persatuan di Era Digital Harus Dijaga

Sakinah Putri Wijaya salah seorang mahasiswi UIN Palembang yang memaknai Hari Sumpah Pemudah (Foto WongKito.co/Magang/Jupio Dwi P)

PALEMBANG, WongKito.co – Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober, sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menyampaikan pandangan mereka tentang makna dan relevansi Sumpah Pemuda di masa kini. Mereka menilai bahwa semangat yang diwariskan para pemuda 1928 masih sangat penting di tengah tantangan zaman digital.

Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab, Sakinah Putri Wijaya, menilai bahwa makna Sumpah Pemuda bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjaga semangat persatuan di tengah perbedaan yang semakin kompleks.

“Makna Sumpah Pemuda hari ini bukan cuma soal mengenang sejarah, tapi juga menjaga semangat persatuan di tengah perbedaan zaman sekarang. Apalagi di era digital ini banyak tantangan baru,  seperti perpecahan karena isu media sosial, politik, dan budaya global. Jadi nilai yang harus dihidupkan dari Sumpah Pemuda ialah rasa nasionalisme yang inklusif, yaitu bangga jadi orang Indonesia tanpa menutup diri dari dunia luar,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

Baca Juga:

Sementara itu, Rina Dewi Saputri, mahasiswi Pendidikan Kimia, melihat Hari Sumpah Pemuda sebagai momentum inspiratif untuk generasi muda agar terus menjaga persatuan dan aktif berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

 

 

“Bagi saya, Sumpah Pemuda menjadi inspirasi dan pengingat bagi generasi muda untuk selalu menjaga persatuan, menghargai perbedaan, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa,” kata Rina.

Pandangan berbeda datang dari Victor Petualang, mahasiswa Jurnalistik UIN Raden Fatah. Ia menekankan pentingnya memperingati Sumpah Pemuda sebagai pengingat perjuangan para pendahulu, sekaligus refleksi bagi generasi muda, khususnya generasi Z, agar tidak terlena oleh kemudahan zaman.

“Sumpah Pemuda harus diperingati setiap tahun untuk mengingatkan generasi muda bahwa perjuangan pemuda terdahulu tidak mudah. Anak muda sekarang jangan mau sukses tapi jalannya pendek. Harus berjuang, bangun pagi, dan jangan terlalu banyak main sosial media,” tegasnya.

Victor juga menyoroti tokoh pemuda yang ia kagumi, yaitu Mohan, seorang kreator muda di bidang fashion yang menginspirasi melalui karya dan semangat berkarya dari hobi.

“Mohan itu anak muda yang bisa menjadikan hobinya di dunia fashion jadi bisnis. Dia membuktikan kalau passion bisa menghasilkan,” ujarnya.

Baca Juga:

Terkait peran media sosial dalam membangun semangat persatuan, Victor menilai bahwa media sosial sering kali tidak benar-benar mendorong semangat kebersamaan.

“Menurut saya, semangat itu lahir dari diri sendiri, bukan dari media sosial. Karena kebanyakan orang di media sosial hanya pamer, padahal tidak melakukan hal nyata,” katanya.

Ia pun berharap kampus dapat berperan lebih aktif dalam menanamkan nilai Sumpah Pemuda kepada mahasiswa melalui kegiatan tahunan dan peningkatan kualitas sumber daya dosen.

“Kampus perlu rutin mengadakan peringatan Sumpah Pemuda dan meningkatkan efektivitas dosen agar mahasiswa bisa berkembang dan berpikir maju,” kata Victor.(Mg/Kgs Muhamad Haikal Muharam)

Editor: Nila Ertina

Related Stories