Ekonomi dan UMKM
Mahendra Siregar: OJK Dorong Pemetaan Potensi Ekonomi Daerah, Fokus dan Prioritaskan UMKM
PALEMBANG, Wongkito.co - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan di tengah ketidakpastian perekenomian dunia, kondisi ekonomi nasional masih sangat baik. Keadaan ini tentunya menjadi peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan beragam kreativitas yang dilakukan.
"OJK berkolaborasi dengan pemerintah daerah mendorong pemetaan dan penajaman potensi ekonomi secara nasional dengan fokus pada sektor-sektor unggulan daerah dan memrioritaskan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," kata dia saat menghadiri kegiatan puncak semarak (Harvesting) “UMKM Naik Kelas, Belanja Lokal Gencar, serta Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” dalam rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Tahun 2024, Minggu (26/5/2024).
Didamping Anggota Dewan Komisioner OJK Periode 2022-2027, Friderica Widyasari Dewi dan Kepala OJK Sumbagsel, Untung Nugroho dan Sekda Provinsi Sumsel, Supriono, Mahendra menjelaskan pertumbuhan ekonomi nasional sangat bergantung pada perekonomian daerah.
Baca Juga:
- XL Axiata Bangun Madrasah di Pelosok Buton Sulawesi Tenggara
- Intip Yuk 7 Tips Mengenali Investasi Bodong, Waspada Terhadap Jebakan Untung Besar
- Yuk Buat Sambal Bunga Kecombrang yang Enak
Karena itu, secara khusus melibatkan pelaku UMKM dengan sektor berdasarkan skala priotitas Langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, ujar dia.
Sementara Friderica dalam kesempatan tersebut menambahkan pihaknya mendukung langkah-langkah pemerintah daerah bersinergi dengan lembaga keuangan untuk mendorong perkembangan UMKM baik yang menghasilkan produk maupun jasa.
"Dalam meningkatkan daya saing kapasitas pemahaman pelaku usaha, setidaknya ada sejumlah aspek yaitu peningkatan keuangan dan kualitas produk atau jasa," ujar dia.
Dia mengatakan pelaku usaha juga harus dibekali keterampilan dan kemampuan berkaitan dengan pemasaran produk.
Lalu, tak kalah pentingnya adalah bagaimana implementasi penggunaan teknologi digital, sehingga tidak hanya dilakukan pemasaran secara konvensional, kata dia.
Mahendra menambahkan perbankan tentunya harus menjadikan pelaku UMKM sebagai skala prioritas dalam mengakses modal dan pengembangan usaha.
Baca Juga:
- TandaTangani Kesepakatan, Dua Srikandi Holda dan Meli Mustika Maju Pilgub Sumsel
- Prakiraan Cuaca Palembang, Selasa Siap-Siap Tengah Hari Hujan Petir
- Meniti Asa untuk Wujudkan Three Zero HIV/AIDS, di Tengah Tingginya Temuan Kasus Penyintas Anak
Selain tentunya, melakukan program-program pendampingan, seperti mendukung pelaku UMKM melek teknologi digital dan melakukan supervise dalam meningkatkan pengelolaan keuangan, tambah dia.
Kredit UMKM Sumbagsel Lampaui Target
Friderica juga menambahkan bukti nyata komitmen OJK terhadap perkembangan UMKM dapat dirasakan pelaku usaha pada setiap daerah.
Namun, harus diakui pelaku UMKM tidak hanya terkendala dari sisi kecukupan modal tetapi juga tenaga kerja atau SDM yang handal. "Pelaku usaha mengakui, mencari SDM yang punya kemampuan sesuai kebutuhan, termasuk mampu mengakses teknologi pun jadi kendala," kata dia.
"Kami berkomitmen untuk melakukan pelatihan-pelatihan UMKM, sesuai dengan kebutuhan mereka dan tentunya bersinergi dengan pemerintah daerah," ujar dia.
Kepala OJK Sumbagsel, Untung Nugroho mengatakan realisasi kredit UMKM di wilayah Sumbagsel sudah melampaui target. Tahun ini pada semester pertama angka penyaluran kredit mencapai Rp 105 triliun atau 35% dari target yang mencapai 30 persen.
"Meskipun sudah melampaui target, tetapi kami tetap akan mendorong penambahan porsi kredit UMKM sehingga semakin banyak pelaku usaha yang mendapatkan kredit," ujar dia.(Nila Ertina)