BucuKito
Mengenal Desa Sedupi: Makam Sakral hingga Pusaka Kuno
SEDUPI, WongKito.co – Baslem (55), keturunan Puyang di Desa Sedupi, membagikan cerita turun-temurun mengenai tiga Puyang yang masih dikenal sebagai leluhur utama masyarakat setempat, yaitu Puyang Mas Putu, Puyang Syailillah, dan Puyang Sabilillah.
Meskipun berdasarkan cerita, terdapat sembilan Puyang, hanya tiga inilah yang masih diingat dengan jelas oleh masyarakat Desa Sedupi.
Desa Sedupi merupakan satu dari 71 desa dan kelurahan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. Penduduknya mayoritas adalah petani menanam padi dan pohon karet.

Belum lama ini, Baslem mengungkapkan kepada WongKito.co, Puyang Mas Putu adalah yang paling tua dan menjadi leluhur utama dalam garis keturunan. Dari beliaulah banyak adat, tradisi, dan pusaka diwariskan. Dua Puyang lainnya, Puyang Syailillah dan Puyang Sabilillah, turut membentuk perjalanan sejarah keluarga besar Sedupi.
Baca Juga:
- Hajat Disabilitas 2025, Disabilitas Kreatif dan Berdaya
- Intip Yuk Rekomendasi Mobil Bekas Versi Consumer Reports, Mazda Mendominasi
- Livin’ Run Fest 2025 Palembang Sukses Digelar, Hadirkan Sinergi Olahraga, Konser Musik, UMKM, Hingga Inovasi Digital Bank Mandiri
Baslem menjelaskan bahwa makam para Puyang berada di kawasan ilir dekat sungai, lokasi yang sejak dulu dianggap sakral oleh warga. Makam tersebut kini telah diberi bangunan pelindung dan dijaga oleh keluarga keturunan langsung.
“Makamnya bagus, ada rumahnya. Sekarang dikunci, tapi kalau orang ziarah dan minta izin, boleh,” jelasnya.

Pusaka Turun-Temurun
Baslem juga menyimpan sejumlah pusaka peninggalan leluhur yang diwariskan melalui garis keluarga. Dahulu jumlah pusaka ada tiga, namun kini tinggal dua yang masih tersimpan di rumahnya sebagai ahli waris.
“Pusaka boleh difoto, tapi tidak boleh dicabut dari sarungnya. Dulu kalau dibuka, bisa muncul tanda-tanda alam. Sekarang tidak pernah dibuka lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa orang yang mencoba menyalahgunakan pusaka itu pernah mengalami kejadian buruk hingga akhirnya datang meminta maaf.
Baca Juga:
- Suara Sunyi dari Balik Debu Batu Bara
- Film Dopamin Tayang di Bioskop Palembang, Simak Sinopsisnya!
- Sambut Hari Disabilitas Internasional 2025: Yayasan Sharing Disability Indonesia Bersama Sentra Budi Perkasa, Siap Gelar Hajat Disabilitas 2025

Sebagian masyarakat Sedupi percaya bahwa Puyang dapat memberi perlindungan dalam perjalanan atau ketika menghadapi bahaya. Baslem turut menceritakan pengalaman keluarganya.
“Kami pernah hampir kena todong, tapi orangnya tak melihat kami. Kami selalu ucap minta perlindungan Puyang, alhamdulillah selamat,” katanya.
Baslem menegaskan bahwa pusaka dan nama tiga Puyang—Puyang Mas Putu, Puyang Syailillah, dan Puyang Sabilillah merupakan identitas penting keluarga yang harus dijaga dan dihormati.
“Barang pusaka jangan dimainkan. Ini untuk keturunan dan harus dihormati,” tegasnya.(Mg/Kgs M Haikal Muharam)

